SuaraJakarta.id - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani menolak usulan menarik rem darurat karena kasus Covid-19 Jakarta yang meroket. Ia menilai jika rem darurat ditarik, maka DKI akan kehilangan banyak uang.
Menurut salah satu pimpinan DPRD DKI itu seharusnya pelayanan kesehatan dan perekonomian harus berjalan beriringan.
Zita mengatakan, tak ingin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan malah mengorbankan salah satunya.
Dia mencontohkan ketika kebijakan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB ketat diterapkan.
Baca Juga:PAN DKI Minta ke Anies, Vaksin jadi Syarat Warga Datangi Kafe hingga Tempat Wisata
Dampaknya kepada kegiatan perekonomian begitu besar.
"Kenapa? Karena satu-satunya pendapatan DKI itu dari pajak. Jadi kalau ini direm lagi, kita gak punya uang untuk mendanai kesehatan kita," ujar Zita di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (16/6/2021).
Bahkan, ia menilai jika PSBB ketat kembali diberlakukan, banyak Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) yang akan gulung tikar.
Sebab banyak kegiatan usaha yang diminimalisir operasionalnya kecuali yang menjadi kebutuhan mendasar.
"Ini kalau terlalu kencang, remnya terlalu kenceng ya nanti akibatnya pajak kita drop," jelasnya.
Baca Juga:Pasien Covid-19 Membludak, Wisma Atlet Minta Tarik Rem Darurat
Selain itu imbasnya dari kegiatan perekonomian akan membuat penerimaan pajak menurun.
Nantinya malah DKI tak memiliki uang untuk pelayanan kesehatan.
"Karena tadi pencapaian PAD kita saja, kalau saya gak salah masih diangka 25 persen. Sangat rendah," pungkasnya.