![Mantan ART Nike Ardilla, Umar (keempat dari kiri) dan komunitas penggemar Nike Ardilla [nikeardillaofficial]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/12/04/15802-mantan-art-nike-ardilla-umar-keempat-dari-kiri.jpg)
Dari mulai tarik suara, sampai dengan menari tarian daerah. Niatnya menekuni panggung tarik suara semakin serius setelah ia berhasil menjadi Juara Harapan I dalam ajang Lagu Pilihanku TVRI dan Juara Festival Pop Singer HAPMI Kodya Bandung pada tahun 1985, saat masih berusia 10 tahun. Nike juga rutin mengikuti berbagai festival musik mulai dari tingkat kecamatan, sekolah, dan pernah mewakili provinsi Jawa Barat dalam ajang Festival Pop Singer tingkat nasional.
Setelah memenangkan sejumlah kontes menyanyi, pada tahun Nike didaftarkan oleh ibunya ke Himpunan Artis Penyanyi Musisi Indonesia (HAPMI) asuhan Djadjat Paramor.
Nike Adilla kemudian bergabung dengan manajemen Denny Sabri, seorang wartawan musik senior kenamaan pada masa itu. Di bawah manajemen Denny Sabri, Nike yang pada saat itu masih berstatus pelajar kelas 5 sekolah dasar sudah diminta untuk tampil di panggung-panggung pertunjukan musik rok, dengan menggunakan nama panggung Nike Astrina; nama ini diberikan dengan tujuan bahwa Nike akan menyaingi Nicky Astria, penyanyi rok wanita kenamaan pada masa itu. Nike kerap didaulat untuk menjadi penampil pembuka dalam sejumlah konser penyanyi senior, termasuk Nicky Astria, Ita Purnamasari, dan Ikang Fawzi. Karena pada masa itu Nike belum memiliki lagu sendiri, ia biasanya menyanyikan lagu-lagu rok milik musisi barat, misalnya "The Final Countdown" (Europe) dan "Hongky Tonk Woman" (The Rolling Stones).
Pada tahun 1986, Nike memasuki dapur rekaman dengan merilis sebuah singel berjudul "Lupa Diri", yang kemudian dimuat dalam album kompilasi bertajuk Bandung Rock Power (1987).
Baca Juga:Ibu Nike Ardilla Akhirnya Ketemu Amel, Nangis Tak Mau Lepas Genggaman
Pada bulan Juli 1988, saat baru lulus dari bangku sekolah dasar, Nike akhirnya merekam album perdananya di bawah naungan JK Records, tetapi album tersebut gagal dirilis karena usia Nike yang masih sangat belia pada saat itu, sedangkan sebagian besar lirik lagunya bertema romantis.
Kontributor : Kiki Oktaliani