Selain hewan peliharaan, hewan-hewan di kebun binatang dan alam liar yang termasuk dalam spesies kucing besar (singa, harimau, macan tutul, cheetah, jaguar), beruang, primata, atau pun mamalia juga turut berpotensi terpapar Covid-19.
Meski demikian belum ditemukan keterpaparan pada hewan-hewan ternak seperti ayam, bebek, dan sapi untuk kasus Covid-19.
Pencegahan
Meski di Indonesia baru ada satu laporan hewan terpapar Covid-19 dan membuat kita akhirnya tahu bahwa hewan pun bisa terjangkiti corona, tentu kegiatan pencegahan harus tetap dilakukan.
Baca Juga:Dua Harimau di Taman Ragunan Terpapar Covid-19, Sempat Flu dan Sesak Napas
Pada kasus Tino dan Hari pelacakan kontak erat menjadi salah satu cara agar keterpaparan virus yang memiliki penularan tinggi itu bisa dihindari pada satwa-satwa lainnya yang berada di Taman Margasatwa Ragunan.
Di AS pun, hal serupa turut dilakukan sehingga penularan antarhewan tidak terjadi secara masif dan bisa dikendalikan serta disembuhkan.
Lalu bagaimana untuk mencegah hewan peliharaan alias anak bulu di rumah bisa tetap aman sehingga tidak terpapar Covid-19?
Ada dua cara yang bisa dilakukan, pertama dari sisi manusia sebagai pemilik hewan. Manusia sebagai pemilik hewan harus memastikan seluruh anggota keluarga yang sudah memenuhi syarat wajib mendapatkan vaksin Covid-19.
Sebisa mungkin, jangan biarkan hewan peliharaan berkontak dengan orang yang belum mendapatkan vaksin Covid-19.
Baca Juga:Anies Sebut Sulit Diterima Alasan Warga Tak Bisa Vaksin
Penerapan gaya hidup yang sehat seperti menjaga kebersihan kandang atau rumah bagi hewan peliharaan, serta selalu mencuci tangan harus menjadi prioritas untuk mencegah potensi terjadinya penularan corona.
Melansir keterangan dari Departemen Agrikultur Amerika Serikat (USDA), jika pemilik hewan peliharaan menjadi pasien Covid-19 maka pastikan anda melakukan isolasi mandiri tidak hanya pada manusia lainnya tapi juga hewan peliharaan anda.
Jangan tidur bersama apalagi mencium hewan peliharaan ketika anda berstatus positif Covid-19. Anda diperbolehkan berkontak lagi dengan hewan peliharaan saat sudah sembuh dan tidak lagi mengalami gejala.
Pencegahan kedua adalah dengan melakukan deteksi dini pada hewan peliharaan.
Jika hewan sudah menunjukkan gejala demam, batuk, pilek, kesulitan bernafas, lemas, bersin-berin, hidung berlendir, mata yang terinfeksi, muntah-muntah hingga diare maka yang perlu anda lakukan adalah menyiapkan ruangan isolasi untuk hewan peliharaan anda.
Sama halnya seperti manusia menjalani isolasi mandiri, hewan yang mengalami gejala Covid-19 pun harus diisolasi.