NIK Dipakai Warga DKI Jakarta, Warga Tangsel Tak Bisa Vaksinasi COVID-19

"Sejauh ini hanya dua kasus yang ditemukan dan masih dalam penyelidikan," kata Kapolres Tangsel AKBP Imam Imanuddin.

Rizki Nurmansyah
Senin, 09 Agustus 2021 | 17:30 WIB
NIK Dipakai Warga DKI Jakarta, Warga Tangsel Tak Bisa Vaksinasi COVID-19
Ilustrasi vaksinasi Covid-19.

SuaraJakarta.id - Kasus Nomor Induk Kependudukan (NIK) dipakai oleh warga lain untuk vaksinasi COVID-19 kembali terjadi. Kali ini kasus NIK dipakai orang lain untuk vaksinasi terjadi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Hal ini merupakan hasil penelusuran Polres Tangsel. Kasus ini berawal dari warga ber-KTP DKI Jakarta yang tinggal di Kabupaten Bekasi bernama Yuni Trianita (43).

Diketahui, NIK Yuni telah dipakai orang lain saat melakukan pengecekan vaksinasi di aplikasi Jakarta Kini (JAKI), milik Pemprov DKI, pada Minggu (1/8/2021).

Kemudian, Yuni mengecek di aplikasi Peduli Lindungi milik pemerintah pusat. Hasilnya, ia tercatat telah menerima penyuntikan vaksinasi dosis pertama.

Baca Juga:Viral Pungli Warteg di Tangsel, Oknum Karang Taruna Gadungan Minta Maaf

Dalam data sertifikat vaksinasi di JAKI dan Peduli Lindungi,menyebutkan bahwa Yuni telah mendapatkan vaksin Sinovac pada 22 Juli 2021 di sebuah klinik di Serpong, Tangsel.

Padahal, Yuni belum sama sekali melakukan penyuntikan vaksinasi COVID-19. Berangat dari kasus itu, Polres Tangsel kemudian melakukan penelusuran.

Hasilnya, Polres Tangsel menemukan kasus lainnya yang serupa di mana NIK warga Tangsel telah dipakai warga Jakarta untuk vaksinasi. 

"Memang ada beberapa, termasuk warga kita yang mau vaksin NIK-nya sudah terpakai di Jakarta. Kita lakukan pendalaman, permasalahannya ada di mananya," ujar Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin saat dikonfirmasi SuaraJakarta.id—jaringan Suara.com—Senin (9/8/2021).

"Sejauh ini hanya dua kasus yang ditemukan dan masih dalam penyelidikan," tambahnya.

Baca Juga:Waduh! Sparepart Eskavator TPU Khusus COVID-19 di Tangsel Digasak Maling

Iman mengaku, hingga saat ini pihaknya belum dapat menyimpulkan apakah ada kesengajaan dalam penyalahgunaan NIK dalam vaksinasi itu.

"Kami belum mendapatkan fakta yang menunjukkan ada kesengajaan menggunakan NIK orang lain atau misalkan memalsukan NIK, belum sampai sana," pungkasnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini