Sebut Luhut Menteri Penjahit, Bupati Banjarnegara Rela Dikutuk: Demi Allah Tak Niat Hina

Budhi Sarwono mengaku tak ada niatan menghina Luhut maupun marga Pandjaitan.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 24 Agustus 2021 | 07:35 WIB
Sebut Luhut Menteri Penjahit, Bupati Banjarnegara Rela Dikutuk: Demi Allah Tak Niat Hina
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono bercerita kisahnya saat mualaf di acara Hotman Paris Show pada Oktober 2019 silam. [Hotman Paris Show / YouTube]
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono saat blusukan ke Pasar Karangkobar, Sabtu (6/2/2021). [Hestek.id/Inung]
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono saat blusukan ke Pasar Karangkobar, Sabtu (6/2/2021). [Hestek.id/Inung]

“Dan terakhir kepada warga dari Tapanuli yang memiliki warga Panjaitan, yang pada waktu yang lalu saya sebut Penjahit karena saya tidak hafal, karena saya tidak hafal marga dari warga Tapanuli. Tapi hari ini 23 Agustus 2021 saya baru paham, maka saya tulis, dan saya mohon maaf, yang sebenarnya adalah marga Panjaitan,” jelasnya.

Sebagai penegas dia tak bermaksud menghina marga Pandjaitan serta Luhut, Budhi Sarwono siap kena azab dikutuk.

“Kami tidak punya niat jelek itu karena keterbatasan kelemahan saya. Jadi saya mohon maaf. Demi Allah saya tidak pernah punya niat menghina orang lain, apabila dianggap menghina saya siap dikutuk apapun juga,” katanya.

Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah, Budi Sarwono saat mengajak sarapan bersama di Panti Sosial, Kamis (12/8/2022) [humas pemkab Banjarnegara]
Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah, Budi Sarwono saat mengajak sarapan bersama di Panti Sosial, Kamis (12/8/2022) [humas pemkab Banjarnegara]

Bupati Banjarnegara dalam sebuah wawancara menyebutkan Luhut dengan dengan nama lengkapnya melainkan menyebutkan dengan Menteri Penjahit atau Penjait. Padahal kan nama lengkap Luhut adalah Luhut Pandjaitan.

Baca Juga:Luhut Binsar Pandjaitan: Pemerintah Izinkan Liga 1, Tanpa Penonton dan Tak Boleh Nobar

Pada potongan video yang beredar, Bupati Banjarnegara mengulas soal dampak penerapan PPKM dan bantuan sosial yang diturunkan oleh pemerintah.

Menurutnya berdasarkan evaluasi, penerapan PPKM terbukti tokcer menekan angka kasus Covid-19 di Banjarnegara dan bantuan sosial efektif membantu masyarakat.

“Alhamdulillah Banjarnegara dulu BOR 99 peren, turunlah PPKM Darurat. Saya baca aturannya sesuai saran Pak Presiden yang langsung ditindaklanjuti Mendagri, dan dilaksanakan rapat sama menteri penjahit, yang orang Batak itu Menteri Penjahit,” kata dia.

Selanjutnya dia mengatakan dengan kendali PPKM oleh Menteri Luhut dan jaring pengaman sosial ditebarkan ke masyarakat sangat membantu. Bupati itu mengulang lagi sebutan menteri penjahit.

“Dilaksanakan PPKM darurat sampai sekarang PPKM Level 3 dan Level 4, ternyata dengan pembagian jaring pengaman sosial itu efektif efisien,” kata dia.

Baca Juga:Sebut Luhut Menteri Penjahit, Bupati Banjarnegara Mengaku Tidak Hafal Nama Menteri

Bupati Budhi kembali menyebutkan nama Luhut dengan menteri penjahit, saat menggambarkan kondisi Banjarnegara sempat mengalami zona parah Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini