Epidemiolog UI: Herd Immunity Tercapai Jika Efektivitas Vaksin di Atas 80 Persen

Program vaksinasi yang tengah digencarkan pemerintah saat ini bertujuan bukan untuk mewujudkan herd immunity.

Rizki Nurmansyah
Selasa, 24 Agustus 2021 | 13:13 WIB
Epidemiolog UI: Herd Immunity Tercapai Jika Efektivitas Vaksin di Atas 80 Persen
Percepatan Vaksinasi untuk Herd Immunity. (Suara.com/Fakhri Fuadi)

SuaraJakarta.id - Epidemiolog dari FKM Universitas Indonesia Pandu Riono menilai kekebalan komunal atau herd immunity baru akan tercapai jika efektivitas vaksin di atas 80 persen.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan saat ini Jakarta sudah berada dalam zona hijau dan telah memenuhi herd immunity, setelah adanya penurunan angka kasus aktif COVID-19 dan seiring dengan meningkatnya cakupan vaksinasi.

Menurut Pandu, program vaksinasi yang tengah digencarkan pemerintah saat ini bertujuan bukan untuk mewujudkan herd immunity.

Melainkan untuk menurunkan angka kematian akibat COVID-19 dan kasus COVID-19 dengan gejala berat.

Baca Juga:PPKM Level 3 DKI: Olahraga di Luar Ruangan Boleh, Begini Aturannya

"Walaupun cakupan vaksinasi sudah 100 persen, tingkat imunitas populasi paling tinggi hanya 60 persen, padahal untuk memberikan perlindungan yang cukup besar harus lebih dari 80 persen," kata Pandu, Selasa (24/8/2021).

Pandu menjelaskan bahwa konsep herd immunity, khususnya di DKI Jakarta sulit diwujudkan. Karena vaksin yang digunakan di Indonesia umumnya hanya memiliki efektivitas 55-60 persen.

Di sisi lain, virus corona terus bermutasi, bahkan varian Delta yang sebelumnya sempat mengganas, disebut-sebut mengurangi efektivitas vaksin yang sudah ada, bahkan vaksin yang memiliki efektivitas tertinggi di dunia, seperti Pfier dan Moderna.

"Sulit untuk mencapai herd immunity, tapi vaksin itu penting karena yang kita kejar adalah menurunkan angka kematian dan angka kasus COVID gejala berat. Vaksin itu mampu mengurangi risiko terkena COVID-19 berat dan mengurangi kematian," kata Pandu.

Untuk menyelesaikan pandemi, Pandu mengatakan bahwa tak bisa hanya mengandalkan vaksin semata, karena tidak ada satu pun vaksin di dunia yang memiliki efektivitas 100 persen dalam mencegah COVID-19.

Baca Juga:Luhut Pesimis Indonesia Capai Herd Immunity

Karenanya, Pemerintah harus terus mendorong masyarakat mengurangi risiko penularan virus, dengan menerapkan protokol kesehatan 3M, mengidentifikasi warga terpapar dengan terus melaksanakan 3T (testing, tracing, treatment), serta percepatan vaksinasi.

"Dengan tiga upaya itu, diharapkan pandemi bisa dikendalikan. Mungkin tidak bisa dihilangkan sama sekali. Tapi kita bisa mempertahankan supaya pelonggaran bisa dilakukan," kata Pandu. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini