"Tetap, kami sangat menjunjung tinggi sportivitas. Untuk kendala dalam pelaksanaan PON XX cukup banyak, mulai dari suplai makanan yang kerap terlambat sehingga kami harus membeli di luar hingga kapasitas tempat menginap. Ini saya kira juga mempengaruhi psikologis anak-anak," bebernya.
Sementara itu, Permata Cinta Nadya merasa sangat bangga dan bersyukur bisa meraih medali emas.
"Dalam penyelenggaraan PON XIX saya hanya berhasil meraih medali perunggu. Sangat senang, kali ini bisa menjadi juara, dapat medali emas," ungkapnya.
![Atlet taekwondo DKI Jakarta Permata Cinta Nadya melakukan selebrasi usai mengalahkan atlet Bali Ni Kadek Surya Febriantari saat pertandingan final Taekwondo kategori Kyorugi kelas -67 kg putri PON XX Papua 2021 di GOR Politeknik Penerbangan Kayu Batu, Kota Jayapura, Papua, Jumat (1/10/2021). [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/10/07/55801-atlet-taekwondo-dki-jakarta-permata-cinta-nadya.jpg)
Ia meminta, atlet-atlet DKI Jakarta lainnya juga mampu mempersembahkan medali emas agar Jakarta bisa menjadi Juara Umum.
Baca Juga:5 Atletnya Positif COVID-19 di PON Papua, Pemprov DKI Akan Lakukan Tracing
"Tetap semangat untuk teman-teman yang masih di Papua. Tetap fokus dan bertanding lepas," ucap mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu.
Ia berharap, semakin banyak anak-anak di Jakarta yang mau berlatih taekwondo. Selain bisa untuk berprestasi, olahraga bela diri ini sangat berguna.
"Semoga taekwondo di DKI semakin banyak peminat dan terlahir atlet-atlet unggulan," tandasnya.