SuaraJakarta.id - Sebanyak dua orang ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Tangeng Selatan (Tangsel) terkait kasus pengeroyokan sesama mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam). Hal itu diungkapkan oleh Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin.
Menurutnya, penetapan tersangka terhadap dua mahasiswa Unpam Tangsel tersebut lantaran sudah terpenuhinya alat bukti atas tindakan dugaan pengeroyokan tersebut.
"Ada dua, yang jelas dengan terpenuhinya alat bukti makanya yang bersangkutan sudah ditetapkan sebagai tersangka," katanya, Kamis (14/10/2021).
Meski begitu, Iman tak memaparkan lebih jauh lantaran kasus pengeroyokan tersebut masih dalam penyelidikan di Satreskrim Polres Tangerang Selatan.
Baca Juga:Terdakwa Pengeroyokan Perawat Puskesmas Kedaton Bandar Lampung Mengaku Adik Reihana
"Masih kita kembangkan, ke Satreskrim ya," ungkapnya.
Sementara itu, pihak Unpam sudah membentuk tim khusus untuk melakukan pendalaman duduk perkara persoalan tersebut, sehingga berujung kericuhan dan mengakibatkan korban luka sesama mahasiswa.
Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Tim Khusus Unpam Bahtiar. Menurutnya, pihaknya masih melakukan pendalaman soal kisruh antar mahasiswa Unpam Tangsel itu.
"Kami secara institusional sedang melakukan pendalaman seputar penyebab terjadinya persitiwa tersebut. Jadi sekarang ini masih dilakukan pendalaman," katanya saat dikonfirmasi SuaraJakarta.id, Kamis (14/10/2021).
Cari Jalan Keluar
Baca Juga:Cekcok Kelompok Pria di Kafe Batam, 1 Orang Tumbang dengan 6 Tusukan
Bahtiar menuturkan, pihaknya pun tak menutup kemungkinan akan memberikan bantuan hukum terhadap dua orang yang sudah ditetapkan tersangka. Hal itu, lantaran dua orang tersebut masih tercatat sebagai mahasiswa Unpam.
"Ke depan ini kita sedang mencoba mencari jalan keluar yang paling elegan. Karena bagaimanapun mereka ini mahasiswa kita, mahasiswa Unpam. Kita juga tidak bisa mengintevensi lembaga hukum. Tapi paling tidak, dalam waktu dekat ini kami sedang mencari jalan keluarnya," tutur Bahtiar.
Bahtiar yang merupakan Kepala Prodi Magister Hukum Unpam menyebut, salah satu solusi yang diupayakan yakni dengan mendengarkan pendapat dari kedua belah pihak antar korban dan terduga pelaku.
"Kita akan juga mendengarkan dari teman-teman yang diduga sebagai pelaku. Ke depan perlu juga mendengar, karena tidak benar mengatakan misalnya hanya kemudian mendegar keterangan dari pihak korban. Tapi juga harus dari pihak terduga pelaku," papar Bahtiar.
"Kita coba carikan jalan keluar, kita coba ketemu para pihak dijembatani oleh tim hukum dari Unpam," tambah Bahtiar.
Diduga Gegara Tolak Ikut Demo
Sebelumnya diberitakan, dua mahasiswa Unpam Tangsel babak belur usai dikeroyok sesama mahasiswa lainnya. Diduga hal itu buntut penolakan mengikuti seruan aksi demo ke MPR/DPR pada Kamis (7/10/2021) pekan lalu.
Dua mahasiswa itu yakni Ketua Himpunan Mahasiswa Manajemen Rizal dan Ketua Himpunan Mahasiswa Elektro Jonatan. Keduanya babak belur usai dihajar oleh 30 mahasiswa lainnya.
Rizal mengatakan, aksi pengeroyokan itu terjadi di kantin Bursa persis di seberang Kampus Unpam Viktor pada Minggu (10/10/2021) pukul 14.00 WIB.
Saat itu, dia dan Jonatan datang untuk dimintai klarifikasi soal pembuatan flyer penolakan seruan aksi organisasi eksternal kampus, Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Unpam.
Rizal mengaku pihaknya menolak ikut serta dalan demo 7 Oktober itu lantaran saat ini masih berlaku Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sehingga dianggap menyalahi aturan pemerintah.
"Karena ini di tengah PPKM dan menyalahi aturan, saya selaku ketua Himpunan Mahasiswa Manajemen mengeluarkan flyer yang berisi himbauan mahasiswa manajemen untuk tidak mengikuti demo tersebut, alasannya karena masih PPKM," kata Rizal, Senin (11/10/2021).
Rizal pun tak menduga jika undangan audiensi itu berakhir ricuh dan adanya pengeroyokan. Padahal saat itu dirinya diminta untuk menjelaskan klarifikasi soal flyer menolak ikut demo 7 Oktober.
"Di situ saya ingin menanyakan poin apa saja yang ingin diklarifikasi. Tetapi mereka tetap tidak menerima dan langsung menggebrak meja. Setelah saya duduk tak sampai lima menit langsung ricuh, mereka langsung ngegebrak meja," ungkap Rizal.
Dia menyebut, saat itu diperkirakan ada 30 orang lebih yang mengepung mereka berdua. Rizal dan Jonatan tak bisa berkutik lantaran puluhan mahasiswa itu mengurung ruang gerak dengan membentuk letter U.
Babak Belur
Rizal dan Jonatan yang terkepung kemudian dilempari berbagai benda yang ada di sekitar kantin. Mulai dari kipas angin, gelas, hingga botol bekas dan batu bata.
"Mereka mengepung membentuk leter U, saya berdua dengan Jonatan ketua HME oleh sekira 30 orang. Barang yang dilempar ada kipas angin, gelas, botol, helm, wah itu banyak banget. Semua barang di situ di lempar ke kami berdua," beber Rizal mengingat suasana mencekam itu.
Tak hanya sampai di situ, Rizal dan Jonatan kemudian dihujani bogem mentah disertai benda-benda yang ada di sekitar. Rizal bahkan sempat diseret 4 meter lalu dipukul dan dikeroyok.
"Setelah letter U dipecah, saya digeret 3-4 meter ke parkiran, lalu saya langsung diinjek-injek. Badan saya sampai jatuh di tanah. Saya diamankan oleh orang yang ada di situ. Sedangkan Jonatan lari ke luar langsung naik angkot," papar Rizal.
Beruntung, saat itu Rizal diamankan oleh orang lain yang ada di kantin. Sementara, Jonatan kabur naik angkot dengan kondisi babak belur dan darah bercucuran dari kepalanya akibat terkena lemparan benda.
"Saya kena lemparan gelas, botol, ada juga batu bata keramik. Saya kena tangan robek di empat titik, melindungi kepala. Punggung dan bahu itu kena pukulan karena dari belakang juga. Posisinya Jonatan luka, kepala bocor darah bercucuran, saya masih diumpetin di kantin. Kita cuma berdua yang dikeroyok," jelas Rizal.
Dari yang dia ketahui, sekelompok mahasiswa yang mengoroyoknya itu semuanya mahasiswa Unpam. Tetapi, dia tak mengetahui siapa aktor yang melakukan aksi pengeroyokan itu.
"Saya kurang tahu (siapa aktornya) tapi yang ngobrol sama saya panggilannya si Job dan Bob, mereka pioner-pionernya KBM. Kalau ketuanya saya nggak tahu yang mana, tapi kemarin nggak ada," sebutnya.
Setelah berhasil selamat dari aksi pengeroyokan, Rizal dan Jonatan langsung ke RS Sari Asih Ciputat untuk mendapatkan perawatan medis. Kini, keduanya sudah kembali ke rumahnya dengan luka jahitan dan memar.
Kontributor : Wivy Hikmatullah