SuaraJakarta.id - Pemerintah Kota Jakarta Timur membangun rain garden dan bioswale di atas ruang terbuka hijau atau RTH untuk mengatasi banjir di musim hujan.
Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur, Christian Tamora Hutagalung, mengatakan rain garden adalah taman dengan vegetasi yang didesain untuk mengumpulkan limpasan air hujan. Sedangkan bioswale merupakan saluran vegetasi untuk mengendalikan limpasan air hujan berbentuk linear atau memanjang.
"Dikemas dengan estetika supaya natural menggunakan tanaman hias sehingga kondisi ekologi di lingkungan dapat optimal," kata Christian di Jakarta, Rabu (3/11/2021).
Pembuatan keduanya rencananya dilakukan di 10 titik kecamatan di Jakarta Timur, seperti di Jalur Hijau Jalan Jendral Basuki Rahmat, Jalan Dr. Soemarno, Jalan DI Panjaitan, Jalan Kedondong, Jalan Alu-Alu, Jalan Ahmad Yani. Selanjutnya di Jalan Mayjen Sutoyo, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jalan Pulo Mas, dan Jalan Persahabatan Utara.
Baca Juga:Wagub DKI: Berwisata di 59 RTH Jakarta Harus Prokes Ketat
"Dengan terobosan ini, kita harapkan keberadaan taman, selain memperindah tata kota juga mampu mengurangi potensi banjir," ujar Christian.
Dia menambahkan bahwa pihaknya mengebut pengerjaan keduanya di tiga lokasi yang ditargetkan rampung pada akhir 2021. Sementara tujuh lokasi lainnya ditargetkan rampung pada awal 2022.
"Ketiga lokasi yang dikerjakan berada di RTH Jendral Basuki Rahmat (Rain Garden), Jalan Dr. Soemarno (Rain Garden), dan Jalan DI. Panjaitan (Bioswale)," kata Christian.
Christian tidak merinci anggaran untuk membangun keduanya di 10 kecamatan tersebar Jakarta Timur. (Antara)