Meski begitu, Benyamin belum dapat memastikan rencana penamaan gedung di Pemkot Tangsel menggunakan nama pahlawan tersebut akan direalisasikan. Dirinya masih menunggu kesepakatan dengan para kepala dinas, serta pihak terkait.
"Tadi saya lemparkan ke teman-teman, kalau sudah setuju nanti secepatnya lah berharap ada kesepakatan dari teman-teman. Kalau sudah sepakat kita tinggal bikin nama," ungkapnya.
Diketahui, rencana-rencana yang diungkapkan Wali Kota Tangsel itu muncul usai penetapan Aria Wangsakara sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada 10 November 2021.
Raden Aria Wangsakara merupakan salah satu pahlawan sekaligus pendiri Tangerang bersama dua raden lainnya: Raden Aria Jaya Santika dan Raden Aria Yudha Negara.
Baca Juga:Profil Sultan Iskandar Muda, Pahlawan Nasional Berjasa Menyatukan Tanah Melayu
Mereka juga dikenal sebagai sebutan triraksa. Sebutan itu kini dijadikan sebagai nama kecamatan yakni Tigaraksa di Kabupaten Tangerang.
Tak hanya itu, Aria Wangsakara juga merupakan seorang ulama yang menyebarkan agama Islam di Tangerang. Salah satu masjid peninggalannya berada di Lengkong Ulama, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, dekat dengan pemakamannya.
Keturunan Raja
Aria Wangsakara merupakan keturunan Raja Sumedang Larang Sultan Syarif Abdulrohman, lalu menikah sekaligus menetap dengan istrinya Nyi Mas Nurmala, seorang anak Bupati Karawang Singaprabangsa.
Keduanya, kemudian memiliki pengikut sekira 500 orang yang menjadi cikal bakal warga di Lengkong Ulama saat ini.
Baca Juga:236 Tahun Pangeran Diponegoro, Pahlawan yang Ikut Berperan Memerdekakan Belgia
Tonggak awal penyebaran Islam di wilayah itu dengan dibangunnya Masjid Jami Al-Muttaqin. Saat pertama kali dibangun, bangunan masjid masih sederhana. Bangunannya didominasi kayu, atapnya menggunakan genteng dan sebagian temboknya hanya memakai bilik anyaman bambu.