c. Ketiga, penting untuk memahami nuansa warna.
Nuansa warna dapat digolongkan dalam beberapa hal. Misal warna-warna terang dan kusam. Atau warna yang akan membuat jenuh dan ceria. Jadi, ketika membuat desain sebuah website, penting pula untuk mengetahui perbedaan dari nuansa warna itu sendiri.
Misal: warna tint, biasanya ada penambahan warna putih di dalamnya sehingga lebih terang. Warna shade, berarti ada tambahan hitam yang sedikit lebih gelap. Warna tone memiliki nuansa abu-abu yang ditambahkan.
3. Pikirkan tentang membuat kombinasi warna
Baca Juga:4 Keahlian Penting yang Wajib Dimiliki Generasi Milenial
Pada dasarnya, setiap warna mempunyai makna dan kepribadian tersendiri. Maka, ketika Anda ingin membuat kombinasi warna untuk sebuah desain website, pastikan warna pilihan itu merupakan perwakilan Anda untuk menyampaikan pesan kepada pengunjung situs.
Misal, Anda memilih warna untuk desain web adalah biru dan merah. Merah melambangkan kekuatan dan urgensi, sedangkan biru melambangkan kesetiaan dan kedamaian. Hasil akhir dari penggabungan warna tersebut akan bermakna kesetiaan serta stabilitas yang kuat
Dalam kombinasi warna, ada lima yang jadi patokan, yaitu komplementer split, triad komplementer, analog, triad dan tetradik, serta monokromatik.
Warna komplementer split terdiri dari satu jenis warna dasar serta dua jenis warna yang letaknya bersebelahan dengan warna dasar komplementer.
Warna komplementer duduk berseberangan pada palet warna. Kombinasi ini terdiri dari warna hangat dan dingin. Salah satu kombinasi komplementer yang popular adalah warna hijau dan merah.
Baca Juga:Fragmen Pecahan Celupak Juga Ditemukan dalam Penggalian Situs Gemekan di Mojokerto
Warna analog duduk bersebelahan pada palet warna. Akibatnya, warna analog begitu mirip satu sama lain, seperti hijau dengan kuning-hijau.