Haul KH Zainuddin MZ, Wakil Ketua MPR: Sosok yang Mampu Mengemas Islam yang Ramah

Hal yang patut ditiru dari KH Zainuddin MZ adalah ketika seorang banyak mendapatkan ilmu, maka akan semakin moderat dan makin luas cara berpikirnya.

Rizki Nurmansyah
Senin, 21 Maret 2022 | 15:56 WIB
Haul KH Zainuddin MZ, Wakil Ketua MPR: Sosok yang Mampu Mengemas Islam yang Ramah
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid (kanan) saat menghadiri Haul KH Zainuddin MZ ke-11 di Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (20/3/2022) malam. [Dok. Pribadi]

SuaraJakarta.id - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menilai sosok KH Zainuddin MZ merupakan penceramah yang selalu menyerukan persatuan dan kedamaian bagi bangsa Indonesia.

Dia menilai almarhum KH Zainuddin MZ mampu mengemas Islam yang ramah, bukan Islam yang marah, mengemas Islam yang merangkul, bukan yang memukul.

Hal itu dikatakannya saat menghadiri Haul KH Zainuddin MZ ke-11 di Tangerang Selatan, Minggu (20/3/2022) malam.

"Beliau yang selalu menyampaikan nasihat persatuan, kesatuan. Setahu saya, almukarrom sosok yang cinta kepada agama, sekaligus cinta kepada Tanah Air," kata Jazilul dalam keterangannya, Senin (21/3/2022).

Baca Juga:Terkait Isu Perpanjangan Masa Jabatan Presiden dan Penundaan Pemilu 2024, Ahmad Basarah Sebut Hal Itu di Luar Agenda MPR

Dia mengatakan, dalam berdakwah, KH Zainuddin MZ berkeliling ke seluruh penjuru Indonesia sebagai negeri Muslim terbesar di dunia.

Jazilul mengajak seluruh umat Islam dan bangsa Indonesia untuk melanjutkan apa yang menjadi pikiran-pikiran almarhum, terutama tentang kecintaannya kepada agama dan negara.

"Beliau tokoh Islam, seorang kiai, ulama, mubaligh, tapi sekaligus seorang politisi. Jangan lupa karena cintanya kepada bangsa ini, beliau ikut politik dan pernah menjadi ketua umum partai," ujarnya.

Dia juga menilai, sosok penceramah yang dijuluki "Dai Sejuta Umat" itu bukan hanya patut diteladani, namun perlu menghidupkan kembali pemikiran-pemikirannya dalam menghadapi tantangan perubahan zaman.

Jazilul menyerukan agar haul KH Zainuddin MZ ke depan tidak hanya digelar di kediaman keluarga, namun digelar dengan lebih semarak, misalnya, di Masjid Istiqlal Jakarta.

Baca Juga:Polemik Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden, Begini Reaksi MPR

"Sebab, almaghfurlah ini bukan milik keluarga, putra-putri almarhum saja, tapi milik bangsa Indonesia. Beliau tidak menyekat-nyekat, saya saja yang orang Jawa Timur mengidolakan, kita bersyukur punya tokoh sekaliber KH. Zainuddin MZ dan tugas kita terus merawat pikiran-pikiran beliau," tuturnya.

Putra Zainuddin MZ, KH. Fikri Haikal Zainuddin menceritakan almarhum begitu gigih dalam mencari ilmu. Bahkan, di sela-sela kesibukannya membantu sang ibu Zainabun, berjualan nasi uduk semasa kecilnya,

Dia mengatakan, almarhum sering 'mencuri' informasi ketika ada guru yang mengajar di kelas melalui jendela madrasah yang ada di dekat rumahnya.

"Beliau mendengarkan dengan penuh konsentrasi ketika guru menerangkan ilmu di kelas," ungkap Fikri Haikal.

Fikri menekankan bahwa KH Zainuddin MZ mengajarkan rasa toleransi yang tinggi sehingga ketika orang semakin berilmu, makin punya wawasan, makin mendalami, dan tidak pernah usil.

Dia menilai hal yang patut ditiru dari KH. Zainuddin MZ adalah ketika seorang banyak mendapatkan ilmu, maka akan semakin moderat dan makin luas cara berpikirnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak