Pemukiman di Pejaten Timur Diterjang Banjir Imbas Luapan Sungai Ciliwung, Warga Sudah Siaga Sejak Malam

Pemukiman warga di Jalan Masjid Al Makmuriyah, RT. 05 RW. 08, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan diterjang banjir pada Selasa (19/4/2022) dini hari.

Chandra Iswinarno | Yosea Arga Pramudita
Selasa, 19 April 2022 | 12:45 WIB
Pemukiman di Pejaten Timur Diterjang Banjir Imbas Luapan Sungai Ciliwung, Warga Sudah Siaga Sejak Malam
Petugas membersihkan pemukiman warga di Jalan Masjid Al Makmuriyah, RT 05/RW 08 Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan yang diterjang banjir pada Selasa (19/4/2022) dini hari. [Suara.com/Yosea Arga]

SuaraJakarta.id - Pemukiman warga di Jalan Masjid Al Makmuriyah, RT 05/RW 08 Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan diterjang banjir pada Selasa (19/4/2022) dini hari. Banjir imbas luapan Sungai Ciliwung yang tepat berada di samping pemukiman warga terjadi sekitar pukul 02.00 WIB.

Seorang warga setempat Yanuar (40) mengatakan, sebelum air masuk ke pemukiman warga telah mengantisipasinya karena sudah ada pemberitahuan soal adanya kenaikan Tinggi Muka Air (TMA) terjadi di Bendung Katulampa pada Senin (18/4/2022) malam.

"Kami memang sudah ada pemberitahuan kalau di pintu air sudah tinggi.  Status siaga 3, katanya. Air masuk sampai rumah saya," kata Yanuar ketika dijumpai di lokasi.

Luapan Sungai Ciliwung tersebut masuk ke pemukiman warga sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu, kata Yanuar, kondisi di pemukiman warga tidak turun hujan.

Baca Juga:Warga Pejaten Timur Pasar Minggu Kebanjiran, Air Kiriman Bogor Datang Jelang Sahur

Meski begitu, ia berharap ke depannya agar Sungai Ciliwung yang berada di samping pemukiman warga agar bisa dikeruk. Pasalnya, sungai sudah mulai dangkal dan air kiriman dari Bogor dan Depok bisa langsung membanjiri pemukiman warga.

"Harapan saya sih biar tuh sungai di keruk kan kali mulai dangkal ya di keruk lagi. Jadi kalo ada najir besar, warga tidak terdampak banget," sambungnya.

Sebelumnya, kejadian itu pun turut diunggah oleh akun Instagram @merekamjakarta. Dari video yang diunggah pagi tadi, tampak luapan air sungai tampak menggenang di pemukiman tersebut.

Diperkirakan ketinggian air mencapai 60 centimeter. Dari laporan warga sekitar, air mulai surut sekitar pukul 05.00 WIB.

Pantauan di lokasi sekitar pukul 11.00 WIB, sejumlah petugas PPSU Jakarta Selatan dan BPBD DKI Jakarta tampak sedang membersihkan sisa-sisa lumpur di pemukiman tersebut.

Baca Juga:Meski Tak Diguyur Hujan Jakarta Tetap Kebanjiran, Ada 29 RT Terendam

Petugas terlihat membersihkan sisa-sisa banjir menggunakan selang dan mesin air. Para warga yang terdampak banjir juga terlihat sedang membersihkan rumah mereka dengan peralatan yang ada.

Sebelumnya, kenaikan TMA) terjadi di Bendung Katulampa, Senin (18/4/2022). Kenaikan TMA mencapai 130 centimeter. Hal ini membuat Bendung Katulampa berstatus Siaga 3 dan berpotensi banjir di wilayah DKI Jakarta.

Kenaikan TMA Bendung Katulampa dipicu hujan deras yang mengguyur hampir di seluruh wilayah Bogor pada hari ini sekitar pukul 16.00-20.01 WIB.

"Kenaikan TMA dimulai sekitar pukul 18.00 WIB, karena sejak pukul 16.00 WIB wilayah Bogor dari hulu sudah diguyur hujan. Debit mencapai 91,760 liter/detik," kata Kepala Bendung Katupampa Andi Sudirman.

Andi menuturkan, kenaikan TMA di atas 50 cm sekitar pukul 18.00, lalu berselang tiga puluh menit, naik menjadi 60 centimeter hingga 90 cm atau masuk Siaga 3.

Wliayah Puncak Cisarua, Kabupaten Bogor yang masih diguyur hujan membuat kenaikan TMA berlanjut hingga pukul 20.01 menjadi 130 centimeter

Andi memperkirakan, TMA Ciliwung masih bisa saja naik, mengingat curah hujan masih tinggi di hulu Ciliwung di Puncak, Cisarua tersebut.

"Bisa sekitar 10 hingga 12 jam, air dari aliran Sungai Ciliwung akan tiba di hilir Jakarta dan sekitarnya. (Kira-kira) Jam 6-7 pagi (tiba) di Manggarai," ujar Andi, dikutip dari Antara.

Andi pun mengimbau agar masyarakat di sepanjang bantaran dan hilir Sungai Ciliwung agar tetap waspada.

"Siaga berarti waspada, semoga TMA semakin turun, bukan naik. Tapi kemungkinan bisa saja terjadi, semua tergantung curah hujan," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini