SuaraJakarta.id - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku bagian penyelenggara Formula E Jakarta masih menghitung keuntungan yang didapat dari ajang balap mobil listrik yang digelar pada Sabtu (4/6/2022) lalu tersebut.
"Lagi dihitung sekarang, termasuk dari sponsor lagi dihitung, direkonsiliasi semuanya," kata Direktur Utama Jakpro Widi Amanasto di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (7/6/2022).
Widi belum banyak memberikan informasi soal perkiraan keuntungan yang diperoleh dari ajang Formula E di Ancol, Jakarta Utara.
Pihaknya sedang membongkar sejumlah fasilitas yang digunakan untuk mendukung Formula E Jakarta.
Baca Juga:Formula E Jakarta Sudah Selesai, PDIP Minta Interpelasi Anies Kembali Dilanjutkan
"Kami dismantle (bongkar) dulu yang lainnya, yang kami sewa, kami kembalikan, aset-asetnya," kata Widi.
Diketahui, ajang Formula E Jakarta sudah selesai dilaksanakan pada Sabtu (4/6) lalu di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) Ancol, Jakarta Utara.
Ajang itu mendapat dukungan dari 30 sponsor dalam negeri dan sejumlah sponsor global yang terikat dengan Formula E Operation (FEO).
Panitia penyelenggara sebelumnya menjual 60 ribu tiket berbagai kategori mulai termurah sebelum pajak mencapai Rp 250 ribu hingga paling mahal Rp 10 juta.
Sedangkan jumlah penonton yang menonton langsung di dalam arena sirkuit ada sekitar 22 ribu penonton, dari total 60 ribu tiket yang dijual.
Baca Juga:Formula E Jakarta Sukses Tanpa Bantuan Pawang Hujan, Rara: Aku Nggak Peduli
Ketua Komite Penyelenggara Formula E Jakarta Ahmad Sahroni memaparkan biaya penyelenggaraan balap mobil listrik itu diperkirakan mencapai angka Rp 120 miliar hingga Rp130 miliar.
"Untuk aspalnya saja kan hampir Rp 60 miliar, selebihnya pembangunan grandstand dan segala macamnya," kata Ahmad Sahroni di Jakarta International Velodrome, Kamis (26/5).
Biaya terbesar digunakan untuk pembangunan sirkuit Formula E sepanjang 2,4 kilometer di Ancol. Proyek pengaspalan trek itu dikerjakan oleh kontraktor PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama dengan anggaran Rp 60 miliar.