Ditutup Sementara, Anies Sebut Pengunjung Tebet Eco Park Pernah Capai 60 Ribu Orang

Anies menyebut wilayah sekitar Tebet Eco Park akan menjadi Zona Emisi Rendah dengan memberlakukan seluruh kendaraan bermotor dibatasi masuk pada akhir pekan.

Rizki Nurmansyah
Kamis, 16 Juni 2022 | 19:10 WIB
Ditutup Sementara, Anies Sebut Pengunjung Tebet Eco Park Pernah Capai 60 Ribu Orang
Wisatawan saat berkunjung ke Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, Rabu (1/6/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJakarta.id - Pemprov DKI Jakarta menutup sementara Tebet Eco Park atau Taman Tebet. Nantinya setelah dibuka kembali pada Juli 2022 mendatang, jumlah pengunjung akan dibatasi.

Hal itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam akun Instagram pribadinya @aniesbawedan, Kamis (16/6/2022).

"Untuk sementara, Tebet Eco Park ditutup sampai akhir Juni untuk melakukan pembenahan fasilitas. Jumlah pengunjung, utamanya di akhir pekan, akan dibatasi sesuai kapasitas taman," kata Anies melalui akun Instagram di Jakarta, Kamis.

Selain itu, Anies menyebut wilayah sekitar Tebet Eco Park akan menjadi Zona Emisi Rendah dengan memberlakukan seluruh kendaraan bermotor dibatasi masuk pada akhir pekan. Kecuali bagi penghuni, serta ketertiban dan kebersihan lingkungan.

Baca Juga:Pengunjung Tebet Eco Park Dibatasi 10 Ribu Orang Per Hari Pada Juli 2022

Hal ini, kata Anies, karena sejak Tebet Eco Park dibuka, berbondong-bondong warga Jakarta dan bahkan luar Jakarta dari berbagai segmen usia dan ekonomi datang dan menikmati berbagai fitur dan fasilitas yang ada.

Jumlah warga yang membludak berdampak terhadap taman dan wilayah sekitarnya dengan tingkat kepadatan yang tinggi, padahal taman fasilitas umum itu dirancang berkapasitas delapan ribu hingga 10 ribu orang. Bahkan, sempat tercatat kedatangan 60 ribu warga dalam sehari di akhir pekan.

"Akhirnya kesempatan menikmati taman menjadi sangat berkurang karena kepadatan yang ekstrem hingga akhirnya Tebet Eco Park untuk sementara ditutup sampai akhir Juni," ucap Anies.

Tebet Eco Park, lanjut dia, dibangun untuk warga menikmati suasana taman dan hutan kota, mendapatkan wawasan lingkungan hidup yang asri dan lestari, namun sulit didapatkan karena perubahan fungsi lahan akibat kepadatan penduduk.

"Tujuan ini sulit tercapai bila kepadatan begitu esktrem yang membuat suasana taman lebih menyerupai festival daripada taman kota. Maka, kami harus menata ulang pengelolaan Tebet Eco Park," tuturnya.

Baca Juga:Mayoritas DPW NasDem Jagokan Anies Baswedan Jadi Capres di Pilpres 2024

Sementara taman ditutup, Anies menyebut pihaknya mengajak juga kepada seluruh warga untuk menikmati lebih dari 100 taman lain di Jakarta yang telah diperbarui dan dibuka, serta tidak kalah menyenangkan dibanding Tebet Eco Park.

Wisatawan saat berkunjung ke Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, Rabu (1/6/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Wisatawan saat berkunjung ke Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, Rabu (1/6/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Ruang-ruang publik lain, seperti lapangan Monumen Nasional, juga akan dibuka seiring PPKM level 1 di Jakarta.

"Ada begitu banyak ruang publik dan ruang terbuka hijau yang bisa dijelajahi dan dinikmati warga Jakarta, dan semuanya kini telah dibuka. Selamat menjelajahi dan menikmati taman-taman di ibu kota. Tetap jaga prokes, kebersihan dan ketertiban bersama," tulis Anies.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini