SuaraJakarta.id - Kota Jakarta memiliki pedestrian bawah tanah pertama di Indonesia. Pembangunan jalur pedestrian bawah tanah tersebut terkoneksi dengan Stasiun MRT Dukuh Atas-Gedung Thamrin Nine UOB.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan hari ini menjadi sejarah, pasalnya jalur bawah tanah ini menjadi yang pertama di Jakarta dan Indonesia dengan perkiraan selesai 18 bulan, pada 2023.
“Hari yang bersejarah memulai sebuah proyek pembangunan jalur pedestrian di bawah tanah dimana penumpang MRT akan melewati sebuah tunnel untuk menjangkau gedung-gedung sekitar stasiun,” kata Anies saat konferensi pers bertajuk pembukaan "TOD Fair 2022" di Jakarta pada Kamis (7/7/2022).
Ia juga menyebut bangunan pedestrian ini merupakan masa depan, karena ke depannya semua pembangunan MRT yang sedang dalam tahap konstruksi akan disiapkan rongga sehingga dibuatkan koridor penyambung ke bangunan sekitarnya.
Baca Juga:Tanggapi Fenomena Remaja SCBD, Anies: Bagian dari Demokratisasi Jalan
Lebih lanjut, ia turut menjelaskan pembangunan ini merupakan integrasi level kedua dimana integrasi yang dibangun merupakan integrasi antarstasiun dengan bangunan-bangunan sekitarnya.
Sedangkan integrasi level pertama adalah integrasi antarmoda yakni bagaimana MRT tersambung dengan Transjakarta, angkutan umum, kereta api yang kini sudah ada 9 stasiun terintegrasi level pertama.
Dengan adanya interkoneksi hasil kemitraan antara pemerintah dan swasta ini, Anies berharap dapat mewadahi perpindahan dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
“Kami ingin perpindahan kendaraan pribadi ke umum menjadi perpindahan yang rasional secara hitungan, waktu, biaya menjadi lebih murah,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar menyebut pembangunan ini menelan biaya sekitar Rp150 miliar yang ditanggung penuh pihak pengembang pembangunan.
Baca Juga:Anies Baswedan Sebut Fenomena Remaja 'SCBD' adalah Bagian Demokratisasi Jalan
“Jadi tadi saya tanya karena ini memang full 100 persen akan ditanggung pihak developer kerja sama kami, diperkirakan sekitar Rp150 miliar,” ungkap William.
Fasilitas ini bakal memiliki standar internasional dengan akses sepeda jalan kaki, ramah disabilitas dengan didukung oleh prasarana lift. Interkoneksi bawah tanah ini disebut Direktur Utara PT MRT (Perseroda) sebagai interkoneksi pertama MRT dan Indonesia. (Antara)