SuaraJakarta.id - Sebagian besar masyarakat Jakarta, khususnya kalangan muda, pastinya masih merasa asing bila mendengar nama Entong Gendut, yang namanya diabadikan sebagai pengganti nama Jalan Budaya di Condet, Jakarta Timur.
Entong Gendut mungkin kalah pamor dengan nama pahlawan lokal lainnya, seperti Si Pitung. Namun, Entong Gendut disebutkan merupakan satu kesatuan dari cerita Si Pitung.
Warga Condet, yang masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan Entong Gendut, Ama Mahzur mengatakan, sebagai pahlawan yang membela rakyat atas kekejaman rezim kolonial Belanda, Entong Gendut memiliki postur yang tidak begitu gagah.
Postur tubuhnya hanya sekira 160 cm, namun Entong Gendut dikenal sebagai pendekar yang lincah. Ia juga disebut memiliki rambut sedikit ikal, dengan kumis dan jenggot tipis di sekitar bibir.
Baca Juga:Satpol PP Copot Kertas Bertuliskan Jalan Budaya, Kembalikan Nama Plang Jalan Entong Gendut
"Kalau yang pernah saya dapet cerita, dari cicitnya perawakannya gak begitu gagah, gak begitu tinggi. Cuma dijulukin Si Gendut karena agak buncit sedikit," katanya kepada Suara.com, beberapa waktu lalu.
Dalam membela rakyat jelata, Entong Gendut sendiri mirip dengan kisah Pitung yakni, membebaskan masyarakat pribumi dari jerat upeti kolonial Belanda, meski tanah itu milik rakyat secara pribadi.
"Di tahun 1900-an itu, ini Condet, Depok sampai Citayem itu kan dikuasai tuan tanah, walupun penduduk punya tanah sendiri, kebon sendiri, itu harus bayar upeti. Nah Entong Gendut ini memperjuangkan warga condet, bagaimana supaya terlepas dari pungutan upeti tersebut," jelasnya.
Enting Gendut, lanjut Ama, juga dikisahkan sebagai bagian dari Pitung. Karena menurut legenda masyarakat Betawi, Pitung merupakan 7 jagoan. Entong Gendut merupakan satu dari ketujuh pendekar Betawi tersebut.
Gantikan Nama Jalan Budaya
Secara histori, Entong Gendut dulu tinggal di wilayah Condet, atau tepatnya di Jalan Baru Ampar 1. Ia juga tewas ditembak oleh Belanda saat itu disekitaran wilayah tersebut.
Baca Juga:Pemkot Jaktim Bangun Tugu Salak Condet di Kramat Jati, Fungsinya Untuk Apa?
Entong Gendut ditembak saat hendak menyeberangi kali yang berada di sana.
"Namun, meski dia berbuat baik, yang namanya pengkhianatan pasti ada. Ya bisa dibilang musuh dalam selimut atau menggunting dalam lipatan," ungkapnya.
Entong Gendut tewas akibat ditembak Belanda menggunakan peluru emas. Namun hingga kini makam Entong Gendut tidak pernah ditemukan. Banyak versi yang menyebut, Entong Gendut dimakamkan di berbagai darerah.
Ama mengatakan, memang lebih tepat jika Jalan Entong Gendut disematkan di daerah kediaman dan wafatnya Entong Gendut yakni Jalan Batu Ampar 1.
Namun tidak ada salahnya juga Jalan Entong Gendut menggantikan Jalan Budaya, karena masih berada di wilayah Condet.
Semantara, Jalan Budaya sendiri, kata Ama, tidak memiliki arti. Nama itu disematkan pada awal tahun 1990.
"Zaman saya kecil sampai tahun 1980-an yang lewat situ kalau berangkat sekolah, belum ada nama jalan. Kite nyebutnye masih sebut Gang Serem, ada setan Kemamang," pungkasnya.