Covid-19 Melonjak, Kenneth PDIP Desak Anies Kembali Terapkan PSBB Ketat

Kenneth menilai melonjaknya kasus Covid-19 di Jakarta karena lemahnya pengawasan protokol kesehatan (prokes) dari Satgas Covid-19.

Rizki Nurmansyah
Jum'at, 22 Juli 2022 | 17:18 WIB
Covid-19 Melonjak, Kenneth PDIP Desak Anies Kembali Terapkan PSBB Ketat
Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth. [Suara.com/Fakhri Fuadi]

SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didesak untuk kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ini lantaran kasus Covid-19 di Jakarta terus mengalami lonjakan setiap hari.

Desakan itu datang dari anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Hardiyanto Kenneth.

Menurut Kenneth, berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia pada Kamis (21/7) bertambah 5.410 kasus.

Jakarta merupakan penyumbang kasus terbanyak dengan 2.883 kasus. Kemudian disusul Jawa Barat 952 kasus dan Banten 644 kasus.

Baca Juga:Pemkot Depok Mau Perlebar Trotoar Seperti Jalan Sudirman di Jakarta, Anies: Itu Memang Jadi Tren Dunia

"Kasus Covid-19 di Jakarta semakin hari semakin melonjak. Saya mendesak Pemprov DKI dalam hal ini Gubernur Anies Baswedan untuk menerapkan kembali PSBB secara ketat dengan konsep yang tepat, seperti saat kali pertama diterapkan di Jakarta pada 2020 lalu," katanya.

Kenneth menilai melonjaknya kasus Covid-19 di Jakarta karena lemahnya pengawasan protokol kesehatan (prokes) dari Satgas Covid-19.

"Kedisiplinan terhadap prokes harus terus digaungkan, mulai dari rumah, di jalan, angkutan umum, di sekolah dan pada saat pulang sekolah," katanya.

Sehubungan dengan meningkatnya kasus Covid-19, Kenneth juga mengajak warga Jakarta agar segera melakukan vaksinasi penguat (booster) demi meredam kenaikan pesat kasus Covid-19, akibat penyebaran varian baru Omicron yakni B.A4 dan B.A5.

"Pak Presiden Jokowi sudah menyampaikan bahwa kita semuanya wajib melakukan booster atau vaksin ketiga," katanya.

Baca Juga:Kasus Covid-19 Naik, Bangkok Buka 2 RS Darurat Baru

Saat ini, kata Kenneth, warga Jakarta tidak lagi menyadari bahwa Covid-19 masih ada hingga akhirnya mengabaikan protokol kesehatan.

Lemahnya pengawasan, kata dia, mengakibatkan warga menjadi masa bodoh dengan keadaan.

"Sekarang kalau kita lihat di tempat umum seperti pasar di jalan, warga terlihat santai menghadapi Covid-19 ini dan beranggapan bahwa tidak akan terjadi melonjaknya angka penularan," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak