SuaraJakarta.id - Koalisi yang terjadi antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Partai Gerindra diklaim membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) senang. Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid di tengah santernya kabar pertemuan Puan Maharani dengan Prabowo Subianto pada akhir pekan ini.
Jazilul mengungkapkan informasi tersebut, saat dia menjawab pertanyaan mengenai pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi.
Saat menjawab pertanyaan adanya kemungkinan sinyal Jokowi melirik koalisi Gerindra-PKB, Jazilul menjawabnya dengan informasi tersebut.
"Menurut informasi, Pak Jokowi sangat senang PKB koalisi dengan Gerindra. Saya nggak tahu informasinya dari mana tapi informasinya menurut saya A1," ujar Jazilul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (2/9/2022).
Jazilul juga membahas sikap Jokowi yang disebutnya senang dan mendukung acara deklarasi koalisi tersebut yang digelar di Sentul, Bogor beberapa waktu lalu.
"Pak Jokowi senang dan mendukung acara di Sentul kala itu, kan acara penandatanganan piagam koalisi PKB-Gerindra di Sentul," kata Jazilul.
Lebih lanjut, menurut Jazilul, koalisi yang dibangun partainya dengan Gerindra bakal menang.
"Subjektif saya ini akan menang, subjektif saya kata pak jokowi ini akan menang. Kalau ini menang berarti dua-duanya, Pak Muhaimin-Pak Prabowo kan orang yang sangat dekat dengan Pak Jokowi dan sekarang ada di dalam partai koalisinya Pak Jokowi," kata Jazilul.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda mengakui akan rumit jika PDI Perjuangan akan ikut dalam koalisi Gerindra-PKB. Ia mengemukakan, baik Gerindra atau PDI Perjuangan merupakan dua partai papan atas.
Baca Juga:Sumber A1 Sebut Jokowi Senang Prabowo Koalisi dengan Cak Imin, Gerindra-PKB Optimis Menang
Huda sebelumnya berharap papan partai atas dapat menginisiasi pembentukan koalisi baru.
"Kemungkinan konfigurasinya agak rumit ya. Mau gak, misalnya secara suara Gerindra kan di bawah PDIP, kira kira kan begitu. Itu agak rumit tuh konfigurasinya. Kedua belah pihak," kata Huda di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (1/9/2022).
Sebelumnya diketahui, sejauh ini antara Gerindra dan PKB masing-masing memiliki hajat untuk mengusung ketua umum mereka masing-masing jadi capres di 2024, Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar.
Dengan masuknya PDIP tentu hitung-hitungan terkait capres dan cawapres butuh pertimbangan lebih banyak dan mendalam. Mengingat PDIP saat ini disebut-sebut tengah menyiapkan Puan Maharani sebagai capres yang akan mereka usung.
"Masih butuh diskusi panjang menurut saya, saat yang sama kan Gerindra, Pak Prabowo ingin jadi capres," kata Huda.
Menurut Huda, jikapun ada penambahan partai baru yang bergabung di koalisi Gerindra-PKB, ia berharap partai tersebut berasal dari papan menengah, bukan papan atas laiknya PDIP.
"Kalau yang logis kan mengajak partai menengah. Iya, pasti rumit, fatsun politik nya agak susah (jika PDIP gabung)," kata Huda.