Kala Polisi Bergeming Ditanya Orator Demo HMI di DPR: Setuju Gak BBM Naik?

Pihak kepolisian sempat mencoba menghalangi aksi demo massa HMI. Situasi ini pun dibalas massa dengan menyinggung kasus eks Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.

Rizki Nurmansyah | Faqih Fathurrahman
Senin, 05 September 2022 | 17:27 WIB
Kala Polisi Bergeming Ditanya Orator Demo HMI di DPR: Setuju Gak BBM Naik?
Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melakukan aksi demo tolak BBM naik di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (5/9/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

SuaraJakarta.id - Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melakukan aksi demo tolak kenaikan BBM di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (5/9/2022). Ada hal cukup unik dalam demo itu.

Orator demo sempat menanyakan ke para personel kepolisian terkait harga BBM yang dinaikkan pemerintah pada, Sabtu (3/9/2022) lalu.

"Setuju gak BBM naik?" kata orator melalui pengeras suara kepada petugas.

Polisi pun bergeming mendapat pernyataan dari orataor demo.

Baca Juga:Panas! Massa PMII Demo Tolak Kenaikan BBM Ricuh, Terobos Kawat Berduri hingga Bakar Ban

"Saya sudah coba demokratis. Coba nanya, tapi malah gak dijawab," katanya.

Setelah itu, orator juga meminta ban kepada petugas kepolisian dan bensin untuk dibakar. Namun sekali lagi petugas hanya diam.

"Adik-adik polisi, kalian kan pelayan masyarakat. Tolong ambilin kami ban dan bensin untuk dibakar. Tadi kami lupa bawa," ungkapnya.

Urus Kasus Ferdy Sambo

Dalam kesempatan itu, pihak kepolisian sempat mencoba menghalangi aksi demo massa HMI. Situasi ini pun dibalas massa dengan menyinggung kasus eks Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.

Baca Juga:BBM Naik, Tiket Bus AKAP di Kampung Rambutan Ikut Terkerek

"Pak kita di sini juga buat bapak, kali bensin turun kan juga bapak yang enak. Lagian bapak lebih baik ngurusin kasus Ferdy Sambo aja pak," kata salah satu massa.

Sebelumnya diberitakan, belasan orang dengan membawa bendera Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggeruduk kantor DPR RI, pada Senin (5/9/2022). Mereka datang tanpa mobil komando, sekira pukul 15.30 WIB.

Dalam orasinya yang hanya mengenakan pengeras suara, mereka menuntut agar pemerintah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Bila BBM naik kita sejahtera atau tidak?," kata orator, di depan Gedung DPR RI, Senin (5/9/2022).

"Tidak," jawab lainnya serempak.

"Maka ada satu kata, lawan!" imbuh orator.

Belasan masa dengan membawa bendera Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggeruduk kantor DPR RI, Senayan, Jakarta pada Senin (5/9/2022). (Suara.com/Faqih)
Belasan massa dengan membawa bendera Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggeruduk kantor DPR RI, Senayan, Jakarta pada Senin (5/9/2022). (Suara.com/Faqih)

Mereka mengeluhkan kenaikan BBM yang disebut hanya menyusahkan rakyat. Dalam aksinya mereka juga membawa spanduk bertuliskan, "BBM Turun atau Jokowi Turun".

BBM Naik

Pemerintah secara resmi menaikkan harga BBM bersubsidi mulai hari ini Sabtu (3/9/2022) siang ini. Kenaikkan harga BBM tersebut berlaku satu jam dari pengumuman.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Hari ini tanggal 3 September Tahun 2022 pukul 13.30 pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan harga BBM subsidi," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif dalam konferensi persnya, Sabtu (3/9/2022).

Ia pun merinci penyesuaian harga BBM tersebut, antara lain:

  • Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.
  • Harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.
  • Harga Pertamax nonsubsidi dari Rp 12.500 menjadi 14.500 per liter.

Adapun Arifin menegaskan kenaikkan harga BBM ini berlaku sejak pengumuman disampaikan atau mulai pukul 14.30 WIB Sabtu ini.

"(Harga BBM naik) Ini berlaku 1 jam sejak saat diumumkan penyesuaian ini berlaku pukul 14.30 WIB," pungkas Arifin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini