Bantah Terjadi Perpecahan, Plt Ketum PPP: Partai Ingin Suharso Fokus sebagai Menteri PPN

"Ada banyak hal yang melatarbelakangi pemberhentian Pak Suharso. Jadi, tidak dengan serta-merta dipecat tapi berangkat dari sebab akibat."

Rizki Nurmansyah
Sabtu, 10 September 2022 | 09:00 WIB
Bantah Terjadi Perpecahan, Plt Ketum PPP: Partai Ingin Suharso Fokus sebagai Menteri PPN
Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono saat memberikan sambutan pada kegiatan Mukerwil II PPP di Tangerang, Banten, Jumat (9/9/2022). [Dok. Humas PPP]

SuaraJakarta.id - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono menegaskan tidak ada perpecahan yang terjadi di partai berlambang Kabah itu.

Dalam keterangannya, Jumat (9/9/2022), Mardiono mengatakan saat ini PPP tidak sedang berkonflik, bersengketa, ataupun berselisih.

"Siapapun pimpinan dan pengurus PPP harus tetap solid," ujar Mardiono yang menjadi Plt usai Suharso Monoarfa diberhentikan dari jabatan Ketum PPP.

Hal itu juga disampaikan Mardiono saat menghadiri Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) II PPP di Tangerang, Banten.

Baca Juga:Disahkan Kemenkumham, Mardiono Akan Segera Menghadap Presiden Jokowi

"PPP ini tempat perjuangan kita yang didirikan oleh para ulama untuk menjadi wadah umat, guna mencapai cita-cita agar rakyat sejahtera lahir batin. Maka tidak ada tujuan selain kesejahteraan masyarakat apalagi untuk hal pribadi," jelasnya.

Menurut Mardiono, terselenggaranya Mukernas PPP di Banten beberapa hari lalu yang menghasilkan keputusan baru telah melalui proses panjang, serta melibatkan semua komponen partai.

"Partai ingin Pak Suharso menyelesaikan masalah yang timbul dan fokus menjalankan amanahnya sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Bappenas) di Kabinet Indonesia Maju," jelas Mardiono.

Sementara itu, Ketua DPW PPP Banten Subadri Ushuludin menyebut partai berlambang Kabah tidak sedang dalam perpecahan setelah terjadi pergantian ketua umum.

Menurut ia, pergantian ketua umum merupakan hal yang wajar. Apalagi Suharso Monoarfa diketahui telah melanggar, membuat gaduh partai, dan mengusik keberadaan para kiai dengan pernyataan "amplop kiai".

Baca Juga:Suharso Monoarfa Lengser, Menkumham Yasonna Sahkan Wantimpres Mardiono jadi Plt Ketum PPP

"Ada banyak hal yang melatarbelakangi pemberhentian Pak Suharso. Jadi, tidak dengan serta-merta dipecat tapi berangkat dari sebab akibat," tutur Subadri dalam Mukerwil II PPP bertemakan Konsolidasi dan Sukseskan Pemilu 2024.

Subadri menyebut elektabilitas PPP beberapa waktu terakhir juga terus menurun. Sehingga para majelis partai harus mengambil langkah cepat untuk membenahinya.

"Saya tidak membayangkan jika para majelis di DPP tidak mengambil langkah cepat. Di daerah pun telah banyak demo dari berbagai pihak, terutama penyelamatan kiai. Maka kami pun akan tunduk dengan keputusan mukernas," katanya menegaskan.

Acara Mukerwil II PPP juga turut dihadiri Ketua Majelis Kehormatan KH Zarkasih Nur, tokoh PPP Rusli Effendi, Sekretaris DPW PPP Banten Iskandar, kemudian para ketua dan sekretaris DPC PPP se-Banten serta Badan Otonom se-Banten.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini