SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan santer dikabarkan bakal diduetkan bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Bahkan, keduanya kerap terlihat mesra berdua dalam berbagai agenda.
Kekinian, keduanya terlihat bersama menghadiri acara pernikahan. Dalam agenda itu, hadir juga Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, dan eks Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat DKI Jakarta Mujiyono menyebut, berbagai pertemuan itu merupakan kebetulan belaka. Namun, jika kebetulan terjadi berulang kali, Mujiyono menganggapnya sebagai pertanda dari alam.
Selain acara pernikahan, AHY juga terlihat akrab dengan Anies saat acara Formula E 4 Juni. Bahkan, Anies juga hadir dalam acara kepengurusan pelantikan DPD Demokrat DKI Jakarta periode 2022-2027 di JIEXpo Kemayoran, Jakarta Pusat dan ulang tahun partai Demokrat ke-21 di kantor DPD Demokrat.
Baca Juga:Kenneth PDIP: Penjabat Gubernur Tak Berkewajiban Lanjutkan Program Anies Baswedan
"Kebetulan sering ketemu aja. kebetulan terus. ya boleh dibilang orang bakal menyampaikan bahwa itu adalah tanda-tanda alam. Bisa jadi," ujar Mujiyono kepada wartawan, Selasa (20/9/2022).
Ia juga mengakui memang kadernya di ibu kota menginginkan duet itu terjadi pada Pilpres 2024. Ia menyebut aspirasi datang dari segala lapisan masyarakat di Jakarta.
"Kalau ditanya soal aspirasi masyarakat terutama DKI Jakarta, terutama kader Demokrat rata-rata berkeinginan AHY dipasangkan dengan Anies," jelasnya.
Meski demikian, Mujiyono menyebut pembentukan duet Anies-AHY merupakan wewenang koalisi. Meski belum ada kepastian, ia mengakui memang partainya intens berkomunikasi dengan NasDem dan PKS.
"Sesuai dengan arahan dari Ketum (AHY) bahwa komunikasi terkait dengan koalisi masih dijalankan oleh partai demokrat bersama partai lain dan tiga partai yag sering berkomunikasi itu, Demokrat, PKS, NasDem," ucapnya.
Baca Juga:Ingin Anies-AHY Maju Pilpres 2024, Demokrat DKI: Tapi Tunggu Pembentukan Koalisi
Karena itu, ia menyatakan akan menunggu lebih dulu pembentukan koalisi, khususnya arahan dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Nantinya jika koalisi sudah terbentuk, baru akan terlihat apakah akan mengusung Anies-AHY dalam Pilpres atau tidak.
"Keputusanya ada di majelis tinggi (soal koalisi). Kemudian biarkan dinamika politik berjalan. Nanti endingnya seperti apa politiknya kan masih begitu dinamis. masih begitu banyak waktu untuk terus berkomunikasi," katanya.