Hadapi Musim Hujan, Begini Jurus Pemprov DKI Antisipasi Titik Rawan Banjir di Ibu Kota

Pemprov DKI sedang menyiapkan berbagai antisipasi guna menghadapi dampak bencana yang dapat ditimbulkan dari musim hujan.

Agung Sandy Lesmana | Yosea Arga Pramudita
Rabu, 21 September 2022 | 13:18 WIB
Hadapi Musim Hujan, Begini Jurus Pemprov DKI Antisipasi Titik Rawan Banjir di Ibu Kota
Hadapi Musim Hujan, Begini Jurus Pemprov DKI Antisipasi Titik Rawan Banjir di Ibu Kota. [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJakarta.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mulai bersiap siaga menghadapi musim hujan tahun 2022-2023. Merujuk pada rilis BMKG mengenai musim hujan di Indonesia, sebagian wilayah di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur akan mulai memasuki awal musim hujan pada dasarian kedua bulan Oktober 2022.

Untuk wilayah lainnya, diprediksi akan memasuki awal musim hujan pada dasarian ketiga bulan November 2022. Sedangkan puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada bulan Januari-Februari 2023.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji menyampaikan, Pemprov DKI sedang menyiapkan berbagai antisipasi guna menghadapi dampak bencana yang dapat ditimbulkan dari musim hujan.

BPBD DKI sedang melakukan pendataan terhadap potensi sumber daya penanggulangan bencana yang ada di Jakarta melalui situs bpbd.jakarta.go.id/tangguhbencana.

Baca Juga:Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak, Sanksi Administrasi Pajak Daerah Resmi Dihapus

"Kami sedang melakukan pendataan kepada seluruh elemen pentahelix (pemerintah, dunia usaha, lembaga/komunitas, akademisi, dan media massa) untuk dapat mengetahui peralatan pendukung yang dimiliki oleh setiap unsur dalam penanggulangan bencana, khususnya banjir dan kebakaran. Hal-hal yang didata seperti mulai dari jumlah perahu, tenda pengungsi, APAR (Alat Pemadam Api Ringan), hydrant, ambulans, hingga tenaga medis yang dimiliki," ujar Isnawa sebagaimana dikutip dari laman PPID Jakarta, Rabu (21/9/2022).

Dalam hal ini, BPBD DKI Jakarta mengajak semua pihak untuk berpartisipasi dalam pendataan sumber daya penanggulangan bencana ini. Agar nantinya, BPBD dapat memetakan dan mengorganisir seluruh potensi sumber daya yang mendukung penanggulangan bencana di Jakarta sehingga dapat merespons kejadian bencana dengan efektif dan efisien.

"Kami berkoordinasi untuk menjalin kolaborasi dengan para pemangku kepentingan terkait, agar seluruhnya dapat siap dan siaga menghadapi musim hujan di tahun ini," sambungnya.

Selain itu, upaya mitigasi struktural pun telah disiapkan oleh Pemprov DKI Jakarta dalam menghadapi musim hujan. Misalnya, melakukan pengerukan atau pengurasan terhadap saluran, kali, sungai dan waduk melalui kegiatan Grebek Lumpur.

Kemudian melakukan percepatan penyelesaian program pengendalian banjir 942-DV, yakni pembangunan 9 sistem polder, 4 waduk, 2 revitalisasi sungai, dan drainase vertikal.

Baca Juga:BPBD Kota Batu Sebut Penanganan Banjir Perlu Rekonstruksi Sistem Drainase

"Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR RI juga sedang melakukan percepatan pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi yang ditargetkan selesai pada tahun ini yang nantinya dapat mereduksi banjir yang terjadi di aliran Sungai Ciliwung," beber dia.

Isnawa menambahkan, terdapat dua hal yang menjadi prioritas utama Pemprov DKI Jakarta dalam mengantisipasi dampak dari musim hujan. Pertama, memastikan tidak adanya korban jiwa dan kedua melakukan percepatan pemulihan pascabencana untuk kembali kepada kondisi normal.

"Dua indikator utama yang disampaikan Bapak Gubernur dalam penanggulangan bencana menjadi acuan kami untuk bertindak dengan memegang tiga kata kunci utama, yakni Siaga, Tanggap, dan Galang."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak