Hal itu karena jumlah kendaraan yang ditabrak menjadi lebih banyak, termasuk beberapa sepeda motor yang sedang menunggu lampu lalu lintas.
"Pengemudi secara refleks membelokkan kemudi ke arah kanan, untuk terlepas dari kendaraan yang ditabraknya. Namun, ternyata di lajur kanan terdapat kerumunan kendaraan sehingga tabrakan tak terhindarkan," tambah Wildan.
![Warga sekitar saat menggelar aksi tabur bunga di Jalan Transyogi Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (20/7/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/07/20/75207-kecelakaan-cibubur-jalan-transyogi.jpg)
Dua Penyebab
Wildan juga mengungkapkan, secara umum, penyebab kegagalan pengereman tersebut ada dua.
Baca Juga:Kecelakaan Truk Tangki Pertamina di Cibubur, KNKT: Sopir Sempat Dengar Suara Desis Rem Bocor
Pertama, penurunan udara tekan dipicu oleh adanya kebocoran pada solenoid valve klakson tambahan. Kedua, akibat kerusakan berupa travel stroke pada kampas rem.
Dua hal tersebut yang membuat pengemudi melakukan pengereman berulang kali saat menghadapi gangguan lalu lintas itu.
Dietahui, kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Alternatif Transyogi Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (18/7) sekitar pukul 15.55 WIB.
Akibat peristiwa tersebut sebanyak 10 orang meninggal dunia dan lima orang lainnya mengalami luka-luka.
Baca Juga:Truk Tangki Pertamina Rem Blong di Cibubur, KNKT: Klakson Telolet Salah Satu Penyebabnya