Tersenyum Bawa Mayat Icha di Lift, Rudolf Tobing Akan Dites Kejiwaan

Hengki mengungkap makna senyum Rudolf saat membawa mayat Icha dengan troli di dalam lift bukan untuk mengelabui penghuni apartemen.

Rizki Nurmansyah
Senin, 24 Oktober 2022 | 18:11 WIB
Tersenyum Bawa Mayat Icha di Lift, Rudolf Tobing Akan Dites Kejiwaan
Christian Rudolf Tobing, tersangka pembunuhan Icha saat di lift terlihat senyum. [Dok. Istimewa]

SuaraJakarta.id - Christian Rudolf Tobing, tersangka pembunuhan Ade Yunia Rizabania alias Icha (36), akan diperiksa kejiwaannya. Pemeriksaan ini rencananya dilakukan polisi besok, Selasa (25/10/2022).

"Kejiwaan akan diperiksakan ke psikiater dalam waktu secepatnya, kemungkinan besok (25/10)," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi di Jakarta, Senin.

Hengki mengatakan penyidik Polda Metro Jaya akan berkoordinasi dengan RS Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan kejiwaan Rudolf Tobing.

Lebih lanjut, Hengki mengatakan penyidik telah melakukan pemeriksaan psikologis terhadap tersangka.

Baca Juga:Rencana Busuk dan Jebakan Podcast Rudolf Tobing Bunuh Icha Gegara Sakit Hati

"Kita sudah interogasi juga dan dari hasil psikologis sementara, yang bersangkutan ada trauma pada saat masa kecil sampai SMP karena sering mendapatkan kekerasan," ujar Hengki.

Gelisah hingga Jebakan Podcast

Detik-detik peristiwa sebelum Rudolf membunuh Icha terekam kamera CCTV di lift Apartemen Green Pramuka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Terlihat dalam video Rudolf gelisah hingga beberapa kali melakukan gerakan tak beraturan.

Dalam video Rudolf terlihat mengenakan kaos hitam dengan rompi krem. Sedangkan Icha tanpa curiga terlihat santai mengenakan kaos kuning di sebelahnya.

Panji menyebut Rudolf awalnya mengajak Icha untuk membuat podcast di kamar apartemen yang disewa. Namun itu hanyalah jebakan semata.

Baca Juga:Skenario Licik Eks Pendeta usai Bunuh Teman Wanita di Apartemen Green Pramuka, Rudolf Sebut Icha Tewas Akibat Asma

Rudolf dengan tega membunuh temannya sedari lama itu dengan cara mencekik agar tidak mengeluarkan suara. Hal itu ia pelajari dari internet.

"Pelaku membunuh korban dengan mencekik," kata Panji kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).

Setelah korban tewas, Rudolf membawa mayat Icha menggunakan troli dalam kondisi terbungkus plastik hitam dan ditumpuk bantal serta tas.

Dalam rekaman CCTV, tingkah Rudolf tampak berbeda dari sebelumnya. Dia kali itu justru terlihat santai dan tersenyum.

Bahkan tak menunjukkan gesture khawatir ketika berpapasan dengan penghuni apartemen lain di lift.

Makna Senyum

Hengki mengungkap makna senyum Rudolf saat membawa mayat Icha dengan troli di dalam lift bukan untuk mengelabui penghuni apartemen. Melainkan bentuk ekspresi kepuasannya usai membunuh korban.

"Dia tersenyum karena misinya telah selesai atau mission accomplish," ungkap Hengki.

Eks pendeta Christian Rudolf Tobing, pembunuh mayat terbungkus plastik hitam di kolong tol Becakayu. (Suara.com/M Yasir)
Eks pendeta Christian Rudolf Tobing, pembunuh mayat terbungkus plastik hitam di kolong tol Becakayu. (Suara.com/M Yasir)

Motif Rudolf membunuh Icha karena hal sepele, yakni sakit hati. Perasaan sakit itu timbul karena Icha dan temannya S bertemu serta berfoto bersama dengan H, sosok yang dibencinya.

Menurut Hengki, S dan H juga hendak dibunuh oleh Rudolf. Target utamanya sebenarnya ialah H teman lamanya yang ia benci.

Rudolf sebenarnya juga telah berupaya menjebak H lewat adiknya. Namun gagal. Sampai pada akhirnya memutuskan untuk membunuh Icha karena lebih mudah dihubungi.

"Yang bersangkutan telah membunuh korban dengan motif sakit hati," pungkas Hengki.

Rudolf Tobing ditangkap polisi saat hendak menjual laptop korban ke toko pegadaian di Pondok Gede, Jakarta Timur, pada Selasa (18/10/2022).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini