Terkuak! Usai Bunuh Icha, Eks Pendeta Muda Rudolf Tobing Pakai Uang Korban untuk Main Trading Binomo

"Total uang korban yang diambil itu Rp 30 juta, Rp 4 juta dipakai untuk trading Binomo," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (24/10/2022).

Rizki Nurmansyah | Muhammad Yasir
Senin, 24 Oktober 2022 | 16:27 WIB
Terkuak! Usai Bunuh Icha, Eks Pendeta Muda Rudolf Tobing Pakai Uang Korban untuk Main Trading Binomo
Eks pendeta Christian Rudolf Tobing, pembunuh mayat terbungkus plastik hitam di kolong tol Becakayu. (Suara.com/M Yasir)

SuaraJakarta.id - Fakta baru terungkap di balik kasus pembunuhan yang dilakukan eks pendeta muda Christian Rudolf Tobing (36) terhadap Ade Yunia Rizabani atau Icha. Tersangka Rudolf mempergunakan uang korban untuk bermain trading Binomo.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebut total uang korban yang dirampas Rudolf mencapai Rp 30 juta. Kemudian Rp 4 juta dia pergunakan untuk bermain trading Binomo.

"Total uang korban yang diambil itu Rp 30 juta, Rp 4 juta dipakai untuk trading Binomo," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (24/10/2022).

Rudolf sempat dihadirkan penyidik saat ekspose tadi. Pantauan Suara.com pria berkepala pelontos itu terlihat mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye.

Baca Juga:Tebar Senyum Kala Bawa Mayat Icha, Eks Pendeta Rudolf Kini Cuma Nunduk Kayak 'Ayam Sayur' saat Dipamer ke Publik

Dengan tangan terikat kabel tis, Rudolf bungkam dan hanya menunduk lesu sepanjang di hadirkan hadapan awak media.

Rudolf ditangkap Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya saat hendak menjual laptop milik Icha ke toko penggadaian di Pondok Gede, Jakarta Timur, pada Selasa (18/10/2022).

Hengki ketika itu menjelaskan bahwa penangkapan terhadap Rudolf dilakukan setelah pihaknya melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP dan memeriksa saksi-saksi.

"Tim Subdit Jatanras dipimpin AKBP Indrawienny Panjiyoga berhasil menangkap tersangka pada Selasa saat yang bersangkutan menjual laptop," kata Hengki kepada wartawan, Minggu (23/10/2022).

Sementara Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan, selain laptop Rudolf turut merampas beberapa barang berharga milik Icha lainnya.

Baca Juga:Jual Laptop Icha buat Sewa Pembunuh Bayaran, H Target Selanjutnya yang Mau Dihabisi Eks Pendeta Rudolf

Hal ini dilakukan untuk modal menyewa pembunuh bayaran yang rencananya akan ditugasi membunuh H selaku target utamanya.

"Jadi barang-barang milik korban, seperti laptop, ponsel, ATM, uang, perhiasan emas diambil oleh tersangka," jelas Panji.

Pertanyaan Terakhir Rudolf

Panji sebelumnya juga mengungkap percakapan terakhir antara tersangka Rudolf dengan Icha sebelum dibunuh dan dibuang di kolong Tol Becakayu, Bekasi. Mulai dari rencana membunuh H hingga pertanyaan terkait pelaporan ke polisi.

Panji menuturkan sejumlah pertanyaan itu disampaikan Rudolf kepada Icha yang telah dalam keadaan tak berdaya terikat di atas kursi.

Pertama, Rudolf bertanya kepada Icha soal posisi keberpihakannya.

"Tersangka bertanya kepada korban kamu ada di kubu mana? Saya atau H?" tutur Panji.

Eks pendeta Christian Rudolf Tobing, pembunuh mayat terbungkus plastik hitam di kolong tol Becakayu. (Suara.com/M Yasir)
Eks pendeta Christian Rudolf Tobing, pembunuh mayat terbungkus plastik hitam di kolong tol Becakayu. (Suara.com/M Yasir)

Dalam keadaan tertekan, Icha menjawab berada di kubu Rudolf. Setelah menerima jawaban tersebut, Rudolf meminta Icha menyerahkan seluruh uang yang dimilikinya untuk modal menyewa pembunuh bayaran.

"Di situlah tersangka mentransfer uang (secara paksa) dari rekening korban sebanyak Rp 19,5 juta. Tersangka juga sempat meminta korban menghubungi keluarganya untuk ditransfer uang sebesar Rp 10 juta," imbuh Panji.

Seusai menguasai uangnya, Rudolf lantas bertanya kepada Icha untuk memastikan korban tidak akan melaporkan perbuatannya dan rencananya membunuh H.

"Walaupun dijawab tidak akan melaporkan tapi tersangka tidak percaya. Akhirnya tersangka membunuh korban dengan mencekik," ungkap Panji.

Gelisah hingga Tersenyum

Detik-detik peristiwa sebelum Rudolf membunuh Icha terekam kamera CCTV yang terpasang di lift Apartemen Green Pramuka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Terlihat dalam video Rudolf gelisah hingga beberapa kali melakukan gerakan tak beraturan.

Dalam video Rudolf terlihat mengenakan kaos hitam dengan rompi krem. Icha tanpa curiga terlihat santai mengenakan kaos kuning di sebelahnya.

Panji menyebut Rudolf awalnya memancing Icha ke apartemen yang disewa dengan modus mengajak membuat podcast. Caranya membunuh Icha dengan mencekik agar tidak mengeluarkan suara sebagaimana yang dia pelajari dari internet.

"Pelaku membunuh korban dengan mencekik," kata Panji kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).

Christian Rudolf Tobing (36), tersangka pembunuh wanita terbungkus plastik di kolong tol Becakayu. (ist)
Christian Rudolf Tobing (36), tersangka pembunuh wanita terbungkus plastik di kolong tol Becakayu. (ist)

Setelah berhasil membunuh, Rudolf membawa mayat Icha menggunakan troli dalam kondisi terbungkus plastik hitam dan ditumpuk bantal serta tas.

Dalam rekaman CCTV, tingkah Rudolf tampak berbeda dari sebelumnya. Dia kali itu justru terlihat santai dan tersenyum. Bahkan tak menunjukkan gesture khawatir ketika berpapasan dengan penghuni apartemen lain di lift.

Makna Senyum Terungkap

Hengki mengungkap makna senyum Rudolf saat membawa mayat korban dengan troli di dalam lift bukan untuk mengelabui penghuni apartemen. Melainkan bentuk ekspresi kepuasannya usai membunuh korban.

"Dia tersenyum karena misinya telah selesai atau mission accomplish," ungkap Hengki.

Motif Rudolf membunuh Icha karena hal sepele, yakni sakit hati. Perasaan sakit itu timbul karena Icha dan temannya S bertemu serta berfoto bersama dengan H sosok yang dibencinya.

Profil Christian Rudolf Tobing (Instagram/bekasi_24_jam)
Christian Rudolf Tobing membawa mayat Icha dalam troli terbungkus plastik hitam. (Instagram/bekasi_24_jam)

Menurut Hengki, S dan H juga hendak dibunuh oleh Rudolf. Target utamanya sebenarnya ialah H teman lamanya yang ia benci.

Bukan tanpa alasan Rudolf terlebih dahulu membunuh Icha, dia sebenarnya telah berupaya menjebak H lewat adiknya namun gagal. Sampai pada akhirnya ia memutuskan untuk membunuh Icha karena lebih mudah dihubungi.

"Yang bersangkutan telah membunuh korban dengan motif tersangka sakit hati," pungkas Hengki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak