SuaraJakarta.id - Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth menyoroti soal kasus gagal ginjal akut yang menyerang 86 anak di Jakarta. Ia meminta agar Dinas Kesehatan (Dinkes) bergerak cepat melakukan penanganan.
Gerak cepat pertama yang perlu dilakukan oleh Dinkes adalah dalam melakukan deteksi dini. Lalu, tenaga kesehatan juga harus dibeli perbekalan agar selalu siaga dalam melayani pasien anak dengan diagnosa gagal ginjal akut.
"Dinkes harus gerak cepat untuk mendeteksi para balita yang alami gangguan ginjal akut. Harus segera ditangani saat ada pasien didiagnosa gagal ginjal akut," ujar Kenneth kepada wartawan, Senin (24/10/2022).
Saat ini, 26 vial obat Fomepizole untuk pengobatan gangguan ginjal akut progresif atipikal telah dibawa ke Tanah Air, dari dua negara yaitu Singapura dan Australia. Ia meminta Dinkes juga melakukan jemput bola agar warga Jakarta juga mendapatkan porsi.
Baca Juga:Ganjar Pranowo Sebut Keputusan Penentuan Capres PDIP Ada Ditangan Megawati
"Dinkes juga harus selalu berkomunikasi dengan Kemenkes agar pendistribusian di Jakarta tidak mengalami kesulitan. Karena menurut Menkes Budi Gunadi Sadikin bahwa obat tersebut sangat langka," kata Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta itu.
Ia pun juga meminta Pemprov DKI Jakarta untuk segera menarik obat sirup anak yang diduga mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) melebihi ambang batas, yang dijual di apotik. Di antaranya seperti Termorex Sirup (obat demam), Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), Unibebi Demam Sirup (obat demam), dan Unibebi Demam Drops (obat demam).
"Berdasarkan keterangan BPOM ada lima obat batuk sirup yang harus ditarik dari peredaran. Pemprov dan Instansi terkait harus segera melakukan penarikan agar tidak ada lagi apotek yang menjual obat tersebut. RSUD dan Puskesmas juga harus siaga 1, Mudah-mudahan penyakit gangguan ginjal akut ini tidak meluas penularannya," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku sudah menemukan obat penawar gangguan ginjal akut misterius yang menewaskan hampir 100 anak di Indonesia.
Menkes Budi mengatakan temuan obat penawar ini hasil kerja tim Ahli Ginjal Nasional RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo), dan diuji coba pada beberapa pasien anak gagal ginjal akut.
"Sekarang sudah ditemukan obatnya, RSCM sebagai tim ahli ginjal nasional kita datangkan obatnya dari singapura, sudah tiba kita coba dari 6 pasien 4 positif responsif jadi obat ini begitu kita lihat responnya positif," ujar Menkes Budi kepada awak media di Jakarta, Jumat (21/10/2022).
Gagal ginjal akut adalah kondisi ketika ginjal tidak mampu membuang zat beracun dan cairan berlebih serta menyeimbangkan air dan elektrolit dengan optimal. Umumnya, ginjal menyaring kotoran dalam tubuh dan membuangnya melalui urin atau air kencing.
Nantinya obat penawar ini akan segera didatangkan dan disebarluaskan ke semua fasilitas kesehatan, yang merawat anak dengan gagal ginjal akut misterius.