SuaraJakarta.id - Rosti Simanjuntak, ibunda Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, tak mampu membendung kemurkaannya. Ia menyebut hatinya hancur dengan peristiwa kematian sang putra yang didalangi Ferdy Sambo.
Padahal, kata Rosti, ia sempat menilai Ferdy Sambo sosok yang baik. Bahkan sempat meyakini Ferdy Sambo merupakan wali dari Tuhan untuk putranya selama dalam perantauan di Ibu Kota Jakarta.
Kondisi pun berubah 180 derajat setelah diketahui Ferdy Sambo menjadi otak dari pembunuhan berencana Brigadir J di rumah dinas di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7/2022) lalu.
Rosti mengaku hatinya hancur berkeping-keping dengan peristiwa itu saat menjadi saksi dalam sidang dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022).
"Anakku dihabisi, anakku dirampas nyawanya dengan sadisnya di tangan atasannya Ferdy Sambo yang sudah saya yakini dia sebagai wali dari Tuhan," kata Rosti sambil menangis.
"Kami orang batak punya prinsip di mana kamu merantau siapa yang jadi orang tua kamu di sana," imbuh Rosti.
Murka ibunda Brigadir J juga ditujukan kepada Putri Candrawathi. Ia bahkan menyebut Putri bagaikan Potifar.
Rosti lantas meminta kepada Putri Candrawathi untuk memulihkan nama almarhum Brigadir J dengan berkata jujur yang dituding telah melakukan pelecehan seksual.
"Ibu muncul ke dunia ini bagaikan Potifar. Jadi anakku Nofriansyah Yosua tolong pulihkan namanya, pulihkan keluarga kami dari fitnahan kebohongan-kebohongan itu," tutur Rosti.
Baca Juga:Ibu Brigadir J ke Putri Candrawathi: Hati Nurani Ibu Sudah Mati, Segeralah Sadar
"Sudah terbunuh anakku, ibu. Sudah tercapai keinginan kalian, sudah puaskah kalian dengan perbuatan kalian kepada anakku? Yang sudah merampas nyawa dengan sadisnya, dengan komplotanmu itu," imbuh Rosti.