SuaraJakarta.id - Warga Cengkareng kini lebih meningkatkan kewaspadaannya usai kejadian hipnotis yang menimpa salah seorang warganya dengan modus menawarkan Set Top Box (STB) dengan cara kredit.
Ketua RT 6/13, Cengkareng Timur, Iwan mengaku akan memperketat pengawasan pintu keluar masuk di perkampungannya.
"Dalam hal ini meningkatkan antisipasi, kami mau ada perubahan, terutama dalam hal keluar masuk pintu ke lingkungan kita di RT 6," kata Iwan, di Cengkarenf, Kamis (10/11/2022).
Baca Juga:Lansia di Cengkareng Jadi Korban Hipnotis Modus Kredit Set Top Box, Kerugian Capai Belasan Juta
Selain memperketat akses keluar-masuk, pihaknya juga akan memasang poster bergambar ketiga wanita pelaku hipnotis berkedok penawaran STB di sejumlah titik gang.
Selain itu, Iwan juga akan memasang spanduk berupa imbauan perizinan bagi warga lain yang hendak masuk ke perkampungannya.
"Kami akan antisipasi bagi yang masuk maupun keluar harus izin. Pedagang maupun pengamen," ungkapnya.
Penipuan dengan cara menghipnotis bermodus menawarkan STB, yang dialmi oleh Ruminah, kata Iwan merupakan baru pertama kali terjadi di wilayahnya. Namun, berdasarkan informasi yang Iwan terima, modus tersebut pernah terjadi di wilayah sekitarnya, baru-baru ini.
"Iya infonya ada (di lingkungan lain)," tutupnya.
Baca Juga:Mau Dapat STB Gratis, Adukan ke Posko Bantuan
Rampok Nenek-nenek usai Berwudu
Diberitakan sebelumnya, seorang lansia di Cengkareng, Rumuniah (63) menjadi korban hipnotis dengan modus menawarkan Set Top Box (STB) agar bisa menyaksikan siaran televisi secara digital.
Kejadian bermula saat ada 3 orang wanita menawarkan STB di wilayahnya, Kampung Pedongkelan Depan, RT006/RW13, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat pada Selasa (8/11/2022) sore.
Anak korban, Rojali (45) menceritakan, kejadian yang dialami ibunya berawal saat ibunya berada di pos RT 3, saat itu ada 3 wanita berseragam menawarkan STB kepada ibu-ibu di lingkungannya.
Saat Ruminah pulang, kata Rojali, ketiga wanita ini kemudian membuntutinya hingga ke rumah. Hingga kemudian, trio tersebut menawarkan pembelian STB dengan sistem kredit.
"Penawaran tetangga sudah dicatetin nama-namanya yang mau kredit STB harganya satu hari Rp2 ribu perak (kredit)," kata Rojali, di Cengkareng, Kamis (10/11/2022).
Harga STB yang ditawarkan, kata Rojali, senilai Rp 300 ribu. Namun, dapat dicicil per harinya sebesar Rp 2 ribu sampai kurun waktu 10 bulan.
"Kalau harga kredit 540 kalo lancar," ujarnya.
Perhiasan hingga Uang Ludes
Setelah melakukan penjelasan, pelaku kemudian meminta cincin dan gelang yang dipakai korban berikut uang Rp800 ribu sebagai jaminan untuk mengambil STB.
Saat itu, salah seorang pelaku menepuk punggung Ruminah dan Rojali. Seketika ibu dan anak ini langsung menuruti keinginan pelaku.
"Karena saya yang jualan mie ayam itu, saya pergi bikinin, nah ibu saya katanya pas mau ngambil wudu ditepak punggungnya, minta kopi 5. Ya udah di-bikinan tapi udah gak sadar," ujarnya.
Setelah korban tidak sadarkan diri, trio penipu ini langsung menggasak sejumlah perhiasan emas dan uang yang disediakan di meja untuk jaminan. Tak lama pelaku kemudian meninggalkan rumah korban dengan janji akan kembali membawa STB.
Pelaku sempat berdalih meminta diantar ke depan gang untuk mengambil STB yang dijanjikan. Namun setelah diantar dan ditunggu beberapa menit pelaku tidak muncul kembali.
"Ya sudah selang berapa menit ditungguin enggak balik-balik ke sini lagi. Saya bilang ini mah penipuan," ungkapnya.
Buntut dari perkara ini, Ruminah ditaksir mengalami kerugian belasan juta rupiah lantaran telah kehilangan emas seberat 14,5 gram dan uang tunai Rp800 ribu.
Atas kejadian tersebut, korban kini telah melaporkan kejadian penipuan ini ke pihak Polsek Cengkareng.