Satu Keluarga Tewas di Kalideres Tidak Meninggal Bersamaan, Pertama Bapak, Kemudian...

Menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kasus satu sekeluarga tewas di Kalideres ini kepada pihak kepolisian dan juga hasil autopsi keempat jenazah tersebut.

Rizki Nurmansyah | Yosea Arga Pramudita
Sabtu, 12 November 2022 | 15:23 WIB
Satu Keluarga Tewas di Kalideres Tidak Meninggal Bersamaan, Pertama Bapak, Kemudian...
Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko di TKP satu keluarga tewas diduga kelaparan di Kalideres, Jakbar, Sabtu (12/11/2022). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]

SuaraJakarta.id - Empat jenazah satu keluarga ditemukan tewas membusuk di dalam rumah di Komplek Citra Garden 1 Extension RT 07 RW 15 blok AC5/7, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022) lalu. Mereka diduga tewas karena kelaparan.

Keempat jenazah satu keluarga tewas itu yakni Rudyanto Gunawan (71) selaku suami dan istrinya K. Margaretha Gunawan. Kemudian Dian (42) selaku anak dan Budyanto Gunawan (69) selaku ipar dari Rudyanto.

Satu keluarga itu tidak meninggal bersamaan. Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko saat menyambangi tempat kejadian perkara (TKP), Sabtu (12/11/2022).

"Empat korban ini tidak serta-merta langsung meninggal, ada proses. Tidak bersamaan meninggalnya," ujar Yani dikutip dari Live Facebook Suaradotcom.

Baca Juga:Wali Kota Jakbar Heran Satu Keluarga Diduga Tewas Kelaparan di Kalideres, Fakta Berbicara Lain

Yani mengungkapkan, berdasar informasi dari pihak kepolisian, yang pertama meninggal adalah Rudyanto. Disusul kemudian oleh Margaretha, Budyanto dan Dian.

"Yang pertama meninggal itu bapak. Bapaknya meninggal, informasi yang saya dapat, hanya disikapi dengan ditaburi kapur barus. Kemudian berikutnya yang meninggal adalah ibunya. Itu juga disikapi seperti itu," ungkapnya.

"Dan yang ketiga pamannya, baru yang terakhir anaknya."

Suasana rumah Rudyanto (71) yang ditemukan tewas bersama tiga anggota keluarganya di perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]
Suasana rumah Rudyanto (71) yang ditemukan tewas bersama tiga anggota keluarganya di perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

Saat ditanya apakah ada kemungkinan pembiaran dari anak korban, dalam hal ini Dian, terkait kematian tiga anggota keluarganya yang lebih dulu, Yani enggan berspekulasi.

Dia menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kasus satu sekeluarga tewas di Kalideres ini kepada pihak kepolisian dan juga hasil autopsi keempat jenazah tersebut.

Baca Juga:Ekonomi Berkecukupan, Kerabat Heran Keluarga Rudyanto Diduga Tewas Kelaparan di Kalideres

"Kita lihat (nanti) hasil atuopsi bagaimana bisa terjadi seperti ini. Pihak kepolisian yang punya kewenangan," ujarnya.

Dugaan Tewas Kelaparan

Sebelumnya, Yani pun tersirat merasa heran dengan dugaan satu keluarga tewas yang terdiri dari ayah, ibu, anak dan paman karena dugaan kelaparan.

Sebab, fakta di lapangan, keluarga tersebut bukan keluarga tidak mampu.

"Itu kan hasil autopsi (yang menyebutkan satu keluarga tewas di Kalideres karena kekurangan nutrisi)," kata Yani dikutip dari Live Facebook Suaradotcom, Sabtu (12/11/2022).

"Bukan berarti dia kelaparan, tidak mampu. Kalau kita lihat fakta rumahnya (cukup bagus) seperti ini, ada apa di baliknya?" sambungnya.

Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko di TKP satu keluarga tewas diduga kelaparan di Kalideres, Jakbar, Sabtu (12/11/2022). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]
Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko di TKP satu keluarga tewas diduga kelaparan di Kalideres, Jakbar, Sabtu (12/11/2022). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]

Ekonomi Berkecukupan

Keheranan serupa sebelumnya juga disampaikan kerabat korban Ris Astuti, adik dari K. Margaretha Gunawan (58). Sebab, secara ekonomi, ia menyebut keluarga Rudyanto berkecukupan secara ekonomi.

Bersama suaminya, Handoyo, dia memberikan keterangan terkait latar belakang keluarga kakaknya tersebut. Ris mengaku, sudah lama tidak berkomunikasi dengan keluarga kakaknya.

Bahkan, Ris menyebut pertemuan terakhir dengan sang kakak terjadi lebih dari lima tahun yang lalu.

"Susah ya, kami sudah lama banget tidak pernah kontak sama dia," ucap Ris usai menjalani pemeriksaan di Polsek Kalideres, Sabtu (12/11/2022).

Ris mengatakan, keluarga Rudyanto tidak mempunyai masalah ekonomi.

"Ya sedang-sedang saja, tidak ada keluhan dan sebagainya. Ya istilahnya standar lah umum. (Secara ekonomi) ya cukup," beber dia.

Karena itu, Ris merasa heran apabila keluarga kakaknya kelaparan karena tidak mempunyai makanan.

"Justru kami sudah berapa puluhan tahun kan tidak pernah kontakan. Nah itu yang jadi masalah, kalau misalnya hanya cuma lapar itu tidak punya makanan bisa kan telepon saudara kan," beber Ris.

Suami Ris, Handoyo menambahkan, keluarga Rudyanto juga tidak pernah bergabung acara keluarga inti sejak pindah 20 tahun yang lalu.

Kata dia, keluarga Rudyanto menutup diri dari keluarga inti ketika ada acara apapun.

"Tidak, ada acara apa di keluarga dia juga tidak pernah datang. Misal ada kesusahan atau kawinan enggak pernah muncul," kata Handoyo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini