Anak Irwasda Polda Kaltara Diduga Gebuki Calon Akpol di PTIK, Polisi Periksa Kakak Korban dan Pelatih

Irwandhy menyebutkan bahwa selain kakak korban, pihaknya juga memeriksa dua orang pelatih di lingkungan PTIK.

Rizki Nurmansyah
Kamis, 17 November 2022 | 19:52 WIB
Anak Irwasda Polda Kaltara Diduga Gebuki Calon Akpol di PTIK, Polisi Periksa Kakak Korban dan Pelatih
Ilustrasi penganiayaan - Anak Irwasda Polda Kaltara Diduga Gebuki Calon Akpol di PTIK, Polisi Periksa Kakak Korban dan Pelatih. [Antara]

SuaraJakarta.id - Polisi periksa sejumlah saksi terkait kasus anak Irwasda Polda Kaltara berinisial RC yang diduga menganiaya calon Akpol, FB, di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan.

"Hari ini kami memeriksa kakak korban dan pelatih sebagai saksi, " kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Irwandhy, Kamis (17/11/2022).

Irwandhy menyebutkan bahwa selain kakak korban, pihaknya juga memeriksa dua orang pelatih di lingkungan PTIK.

"Pelatih sudah ada dua orang yang dilakukan pemeriksaan, klarifikasi," kata dia.

Baca Juga:Usut Kasus Dugaan Penganiayaan Anak Irwasda Polda Kaltara, Polisi Periksa Kakak Korban dan Pelatih Bimbel di PTIK

Menurut dia kepolisian masih mendalami peristiwa tersebut, pihaknya hanya mengklarifikasi terkait peristiwa yang terjadi tanpa mengunjungi tempat kejadian perkara (TKP).

Irwandhy melanjutkan bahwa sementara ini masih dilakukan pendalaman, pihaknya telah melakukan pemeriksaan awal klarifikasi terhadap pelapor.

Kemudian korban juga sudah diperiksa, lalu dua orang pelatih dan asisten pelatih. Keduanya sudah memberikan keterangannya klarifikasi terkait korban.

Mengenai pelaku yang diduga anak salah satu anggota Polri, Irwandhy menjelaskan bahwa pihaknya masih menggali mengenai hal tersebut.

Untuk saat ini kepolisian masih memeriksa saksi-saksi untuk mengetahui peristiwa secara utuh, setelah itu akan mendalami TKP.

Baca Juga:Emoh Damai, Ibu Korban Penganiayaan Ungkap Kelakuan Irwasda Polda Kaltara: Baru Minta Maaf Usai Ramai Diberitakan Media

Peristiwa penganiayaan diduga terjadi pada Sabtu (12/11) ketika pelaku dan korban sedang mengikuti bimbingan belajar (bimbel) di PTIK.

Usai bimbel, korban pulang dalam keadaan babak belur sehingga ibu korban, Yusna, membuat laporan kepolisian terkait dugaan tindakan kekerasan.

Ibu korban mengatakan, penganiayaan tersebut terjadi karena masalah sepele, yaitu anaknya dituduh menyembunyikan topi pelaku.

Selain itu ibu korban juga menyayangkan pelatih yang tidak melakukan pencegahan atas apa yang terjadi terhadap anaknya.

"Yang paling bikin saya miris pelatihnya itu tahu kalau anak saya sudah dibuat bonyok sama anak ini dan lihat sendiri kalau anak saya dipukul sama anak itu" kata Yusna.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini