SuaraJakarta.id - Ribuan rumah di Cianjur rusak berat akibat gempa bumi magnitudo 5,6 mengguncang wilayah itu pada, Senin (21/11/2022) kemarin. Salah satunya milik Dadang Sukirman.
Sukirman menceritakan, rumahnya luluh lantak akibat gempa yang terjadi pada siang hari sekitar pukul 13.21 WIB.
"Itu mah sampai bergoyang-goyang, ada satu menit lebih, rumah saya sampai rubuh," kata dia ditemui di Posko Penanggulangan Bencana Brimob Polri, Selasa (22/11/2022).
Dadang terpaksa mengungsi di posko bersama istri dan tiga anak serta satu cucunya. Selain rumah ambruk, dia dan istri juga luka robek di kepala hingga harus dijahit.
Baca Juga:Jaringan Indosat Kembali Pulih Usai Gempa Cianjur
Namun tidak dirawat di rumah sakit dikarenakan kondisi rumah sakit yang sudah penuh oleh korban gempa Cianjur lainnya.
Gempa susulan masih terasa di Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa sekitar pukul 13.44 WIB. Getaran gempa cukup kuat terasa menggoyang permukaan tanah.
Pantauan di Posko Penanggulangan Bencana Brimob Polri di Jalan Raya Cianjur-Cipanas gentaran gempa terasa kuat menggoyang permukaan tanah, hingga menggetarkan kursi yang diduduki.
Sejumlah warga penyintas gempa yang mengungsi di Posko Penanggulangan Bencana Brimob Polri menampakkan wajah tidak terlalu panik.
"Kami sudah puluhan kali ngerasain gempa susulan gini," ungkap Dadang.
Baca Juga:Laporkan Kondisi Terkini Cianjur Pasca Gempa, Ridwan Kamil Video Call dengan Wapres Maruf
Pos Penanggulangan Bencana Brimob Polri dilengkapi tenda pleton dengan kasus lipat untuk warga yang mengungsi, termasuk untuk anggota Brimob yang beristirahat.
Di posko tersebut juga tersedia satu unit kendaraan dapur lapangan, mobil tangki air, kendaraan toilet, serta layanan pemeriksaan kesehatan dari Pusdokes Polri.
Dari laporan BMKG, gempa Bumi terjadi pukul 13.21 WIB, Senin, 21 November 2022. Gempa berpusat di 10 km arah barat daya dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dengan kedalaman gempa 10 km. Gempa tidak berpotensi tsunami.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan hingga Selasa pagi laporan korban warga yang meninggal masih berada di angka 162 orang. Namun angka tersebut masih bersifat sementara seiring pemutakhiran data korban. [Antara]