Kasus Covid-19 RI Bertambah 2.234 Orang, Jakarta Jadi Penyumbang Terbanyak

"Seluruh lansia itu harus booster pertama dulu, baru kedua."

Dwi Bowo Raharjo
Selasa, 06 Desember 2022 | 00:05 WIB
Kasus Covid-19 RI Bertambah 2.234 Orang, Jakarta Jadi Penyumbang Terbanyak
Ilustrasi covid-19 di Indonesia. (pixabay)

SuaraJakarta.id - Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 2.234 orang pada Senin (5/12/2022). Provinsi penambahan kasus tertinggi adalah DKI Jakarta sebanyak 804 kasus.

Kemudian Provinsi Jawa Barat dan Banten menempati urutan kedua dan ketiga dengan penambahan 573 dan 236 kasus. Disusul Jawa Timur di posisi keempat dengan penambahan 170 kasus, Jawa Tengah di posisi kelima dengan penambahan 107 kasus.

Kemenkes juga menyampaikan ada 16 provinsi yang mencatatkan penambahan kasus Covid-19 di bawah 10 kasus dan ada dua provinsi dengan nol kasus pada hari ini.

Selanjutnya untuk pasien yang berhasil sembuh dari penularan Covid-19 di Tanah Air pada hari ini mencapai 5.033 pasien dengan jumlah tertinggi disumbang DKI Jakarta dengan 2.181 pasien sembuh.

Baca Juga:Massa Tinggalkan Karangan Bunga, Pastikan Besok Kembali Tolak Pengesahan RKUHP di DPR

Jawa Barat di posisi kedua dengan 989 pasien sembuh, Jawa Timur dan Banten di posisi ketiga dan keempat dengan masing-masing 360 dan 355 pasien sembuh da Jawa Tengah di urutan kelima dengan mencatatkan 231 pasien sembuh.

Sementara jumlah pasien yang meninggal akibat penularan Covid-19 di Tanah Air tercatat ada 48 pasien.

Secara nasional, jumlah kasus aktif turun sebanyak 2.847 kasus menjadi 48.140 kasus aktif.

Untuk Jumlah spesimen yang diperiksa pada hari ini sebanyak 57.758 dengan positivity rate sebesar 8,9 persen.

Boster Rendah

Baca Juga:Awal 2023 Padat Agenda, Heru Budi Minta Jajarannya Bekerja Lebih Gesit

Sementara Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril menuturkan bahwa capaian booster pertama maupun booster kedua bagi lansia sampai saat ini masih rendah.

Padahal seharusnya, sejak Presiden RI Joko Widodo disuntik secara langsung pada Kamis (24/11) dapat dijadikan sebagai momentum mendongkrak capaian booster pada lansia.

"Seluruh lansia itu harus booster pertama dulu, baru kedua, karena memang mereka ini adalah orang yang rentan yang tentu saja memerlukan perhatian kita bersama untuk kita lindungi," kata Mohammad Syahril.

Dia mengingatkan bahwa saat ini kondisi di rumah sakit banyak dipenuhi oleh orang-orang yang belum divaksinasi. Bahkan jumlah pasien yang mengisi tempat tidur dengan kondisi belum booster mencapai sekitar 70 persen.

"Bagi mereka yang tidak divaksinasi, ya, risiko masuk rumah sakit lebih tinggi, yang kedua yang meninggal dari dia dirawat itu juga sekitar 70 persen belum divaksinasi dan juga belum di booster. Data dari penelitian kita itu ada 60 persen yang dirawat berusia lanjut," ujar Syahril.

Dengan demikian, pihaknya berharap semua keluarga dapat segera memberikan proteksi pada para lansia melalui vaksinasi. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak