Puluhan Bus Transjakarta Merek Terkenal Diduga Mangkrak, DPRD DKI Minta Pemprov Investigasi

"Masyarakat juga dirugikan karena harus lama menunggu dan berdesak-desakan saat jam sibuk akibat jumlah bus masih kurang."

Dwi Bowo Raharjo | Fakhri Fuadi Muflih
Kamis, 15 Desember 2022 | 16:13 WIB
Puluhan Bus Transjakarta Merek Terkenal Diduga Mangkrak, DPRD DKI Minta Pemprov Investigasi
Ilustrais Bus Trans Jakarta. (ANTARA/Zuhdiar Laeis)

SuaraJakarta.id - Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta menyoroti soal beredarnya foto di media sosial Twitter mengenai puluhan bus Transjakarta tipe low entry yang tidak dioperasikan atau mangkrak. Foto ini diduga diambil di Pool Transjakarta Pinang Ranti pada jam sibuk.

Anggota Fraksi PSI DPRD Jakarta Eneng Maliyanasari meminta agar dilakukan evaluasi terhadap Dinas Perhubungan dan manajemen Transjakarta. Pasalnya puluhan bus mangkrak ini disebutnya merupakan aset negara yang perlu dirawat.

"Dari informasi yang beredar bus-bus tersebut bermerek Scania dan Mercedes Benz yang dibeli tahun 2018, jadi masih relatif baru. Itu adalah aset negara yang dijaga, dirawat, dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat banyak. Jika dibiarkan menganggur, maka akan rusak, yang akhirnya menjadi kerugian negara," ujar Eneng kepada wartawan, Kamis (15/12/2022).

Ia juga menilai situasi tersebut bisa menyebabkan pelayanan masyarakat terganggu. Terlebih saat ini kemacetan dan kepadatan lalu lintas sudah kembali seperti sebelum pandemi.

Baca Juga:Demo Buruh di Patung Kuda, TransJakarta Tutup Halte di Kawasan Monas dan Alihkan Rute

"Masyarakat juga dirugikan karena harus lama menunggu dan berdesak-desakan saat jam sibuk akibat jumlah bus masih kurang. Transjakarta dan Dinas Perhubungan perlu menjelaskan hal ini kepada publik," ujar Eneng.

Karena itu, ia meminta agar Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono untuk menyoroti persoalan ini. Sebab, pengoperasian bus disebutnya menjadi salah satu indikator keberhasilan Pemprov DKI Jakarta dalam melakukan pelayanan transportasi publik.

"Pak Gubernur dapat menurunkan Inspektorat untuk melakukan investigasi, sehingga kita mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, dan apakah ada kerugian negara atau tidak," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini