SuaraJakarta.id - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Panji Virgiantoro meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merevitalisasi total Taman Margasatwa Ragunan (TMR). Tujuannya demi peningkatan kualitas pada kandang dan pakan satwa yang dipelihara.
Menurut Panji, kondisi kandang hewan di TMR saat ini kurang memadai. Lantaran tiap hewan memiliki tempat yang kurang luas dan terlalu membatasi kebebasannya.
"Paling tidak revitalisasi Ragunan ini harus dilakukan secara besar-besaran, stagnan 1 atau 2 tahun, kemudian hasilnya bisa maksimal," ujar Panji saat meninjau TMR, Rabu (21/12/2022).
Selain meningkatkan kualitas kandang dan pakan, ia juga mendorong pengelolaan TMR tak lagi di bawah Pemprov DKI melalui Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta. Menurutnya lebih baik TMR membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) tersendiri.
Baca Juga:Bukan Kurang Makan, Juve Harimau Benggala di Ragunan Kurus karena Displasia Pinggul
Dengan demikian, TMR bisa lebih bebas membuat kebijakan atau terobosan lewat berbagai program demi menarik pengunjung.
"Di sini tatarannya masih menikmati kebun saja, tetapi belum menikmati hewan. Kalau mau menikmati hewan mungkin ke Taman Safari itu menjadi catatan bagaimana mengelola taman safari yang luasan masih jauh TMR ini," ucapnya.
Meski begitu, ia mengakui memang hal tersebut akan membuat tarif masuk TMR jadi meningkat. Apalagi, pada tahun 2023, Pemprov DKI hanya mampu memberikan subsidi Rp120 miliar dari APBD untuk pakan hewan dan fisik TMR.
Nilai subsidi pada tahun 2022 bahkan lebih kecil hanya Rp99 miliar. Pendapatan TMR per tahun juga kurang lebih hanya sebesar Rp35 miliar.
"Apakah ini harganya dinaikkan? Tentu saja karena untuk memberikan pakan itu tidak sedikit. Lalu, tentu saja agak sulit apabila kemandirian pengelola itu tidak menaikan harga. Itu agak mustahil," tuturnya.
Baca Juga:Seekor Harimau di Taman Margasatwa Ragunan Terlihat Kurus, Manajemen Bereaksi: Salah Angle Video
Selain itu, kenaikan dari tarif saat ini Rp4.000 untuk orang dewasa dan Rp3.000 untuk anak-anak jadi sekitar Rp20-30 ribu disebutnya masih memungkinkan. Asalkan fasilitas yang disediakan TMR juga jauh lebih berkualitas.
"Kenaikan tiket minimal 30 persen dari Taman Safari, kan sudah bagus, ya. Masyarakat bisa menikmati luasnya," tutur Panji.
"Apabila kita tingkatkan kualitas di sini, seperti pemberdayaan, terus kenaikan tiket masuk juga, kita pikir kualitas dari hewan-hewannya nanti juga lebih baik," katanya.