“Kredit perbankan diproyeksikan tumbuh sebesar 10%-12% didukung perrtumbuhan DPK sebesar 7%-9%. Di pasar modal, pada satu setengah bulan awal tahun ini, nampaknya target Rp200 triliun akan dapat dicapai. Piutang perusahaan pembiayaan diproyeksikan tumbuh 13%-15% apalagi ditambah dengan meningkatnya mobilitas masyarakat jika pandemi statusnya turun menjadi endemi,” terangnya.
“Aset asuransi jiwa dan asuransi umum diperkirakan tumbuh 5%-7%. Tentu hal ini dapat dilakukan dengan suatu program reformasi yang kuat yang dilakukan untuk industri asuransi. Aset dana pensiun diperkirakan juga tumbuh dengan tingkat yang sama antara sekitar 5-7%,” tambah Mahendra Siregar.
Acara Indonesia Financial System Stability Summit 2023: Stabilizing Financial System from the Global Economic Shockwaves juga dihadiri oleh beberapa stakehokders ternama, seperti PT Asuransi Rama Satria Wibawa (Asuransi Rama), Indonesia Financial Group (IFG), PT Integrity Indonesia, PT Indolife Pensiontama, PT CIMB Niaga Auto Finance dan beberapa perusahaan pendukung lainnya.
Baca Juga:Dorong Peningkatan NTP, Subsidi Pupuk dan Bibit Harus Terus Ditingkatkan