SuaraJakarta.id - Pada momen hari raya seperti halnya Idul Adha, masyarakat di Indonesia menjadi banyak mengonsumsi daging.
Seperti halnya daging kambing, sapi dan domba.
Padahal terlalu banyak makan daging bisa berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol dalam darah, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan atau bagian tertentu dari daging.
Hal ini karena daging, terutama daging merah (sapi, kambing, domba), dan jeroan (hati, otak, usus), mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi.
Baca Juga:Dinas TKTE Akui Jakarta Kekurangan Pengawas THR, 40 Orang Awasi 300 Ribu Lebih Perusahaan
Lemak jenuh ini dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein), yang sering disebut sebagai "kolesterol jahat".
Kolesterol LDL yang tinggi dapat menumpuk di dinding arteri, membentuk plak, dan meningkatkan risiko penyakit jantung serta stroke.
Anda yang punya riwayat kolesterol tinggi sebaiknya membatasi mengonsumsi makan daging dan santan.
Terutama saat hari raya seperti halnya Idul Adha seperti hari ini.
Karena biasanya olahan daging saat Idul Adha seperti halnya gulai kambing dikenal mempunyai kolesterol jahat apabila dikonsumsi berlebihan dan tak diimbangi aktivitas yang cukup.
Baca Juga:Waspada Preman THR, Rano Karno: Tak Ada Toleransi, Tidak Boleh Dibiarkan
Selain menjaga pola makan dengan mengonsumsi makanan penurun kolesterol, penderita juga bisa memanfaatkan obat-obatan berbahan alami untuk menjaga kadar kolesterol dalam darah.
Berikut adalah beberapa obat kolesterol alami yang bisa membantu atau mendukung efektivitas pengobatan penderita kolesterol sebagaimana dilansir Ciputra Hospital.
1. Jahe
Jahe adalah salah satu tanaman herbal yang dipercaya dapat membantu mengobati berbagai masalah kesehatan, termasuk sebagai obat alami kolesterol. Jahe diketahui mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, sekaligus meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).
Berkat kemampuannya, jahe dipercaya bisa mengurangi risiko penyakit jantung. Manfaat ini bisa diperoleh dengan mengonsumsi jahe dalam bentuk jahe bubuk, suplemen, atau diolah sebagai bumbu dasar masakan.
2. Kacang Kedelai