Pos Indonesia Lanjutkan Kesuksesan Tahun 2022 dengan Transformasi Digital di 2023

Salah satunya adalah dengan memperkuat layanan aplikasi Pospay Syariah.

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Rabu, 01 Maret 2023 | 13:18 WIB
Pos Indonesia Lanjutkan Kesuksesan Tahun 2022 dengan  Transformasi Digital di 2023
Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia (Persero), Haris. (Dok: Pos Indonesia)

“Ini merupakan satu kesatuan bahwa dengan PGC kami bisa membayarkan kepada yang berhak, sekaligus juga bisa menjadikan dashboard untuk pemantauan berapa banyak yang sudah dibayarkan per hari di setiap daerah sampai level kelurahan. Kami bisa mengambil data berapa yang sudah terbayar. Kami juga bisa mengetahui berapa yang gagal bayar. Aplikasi yang kami bangun ini dedikasikan untuk penyaluran bansos,” katanya.

Tahun ini, Pos Indonesia berusia 277 tahun. Untuk terus bertahan hingga ratusan tahun ke depan, Pos Indonesia telah menerapkan tujuh transformasi,  yakni Business Transformation, Product and Channel Transformation, Transformation Process, Technology Transformation, Human Resourch Transformation, Organization Transformation, dan Culture Transformation.

“Pos Indonesia melakukan tujuh transformasi agar tetap eksis dan relevan dengan perkembangan zaman. Terkait transformasi human capital, organisasi, budaya yang menyangkut SDM, kami melakukan berbagai upaya di dalam untuk mengubah mindset SDM menjadi digital. Kita paksa dengan sistem, misalnya mengajukan cuti dengan aplikasi. Harapan kita jika insan Pos sudah mengubah mindset-nya, baru kita akan keluar,” katanya.

Secara umum bisnis jasa keuangan Pos Indonesia memiliki tiga channel, yaitu loket Kantorpos, mobile apps Pospay, dan agen.

Baca Juga:Punya Potensi Dahsyat, Layanan Digital Jasa Keuangan Pos Indonesia Diapresiasi

“Transaksi terbanyak di loket. Nah ini yang sedang kita geser seiring era digital, kita dorong ke aplikasi mobile apps kita Pospay,” ujarnya.

Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia (Persero), Haris. (Dok: Pos Indonesia)
Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia (Persero), Haris. (Dok: Pos Indonesia)

Pos Indonesia telah melakukan riset untuk mengetahui posisi Pospay di masyarakat. Hasilnya, Pospay dibutuhkan untuk menjangkau masyarakat yang tidak tersentuh layanan bank (unbankable).

“Kita coba lakukan penelitian terkait positioning produk kita, khususnya Pospay. Ternyata kehadiran kita untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang unbankable, tidak tersentuh layanan perbankan. Pospay hadir di sana, terutama di kota kedua dan kota ketiga. Kehadiran Pospay dalam rangka melengkapi perbankan. Pospay menjadi solusi kebutuhan masyarakat akan jasa keuangan. Kita mendorong, mendukung pemerintah bagimana masyarakat bisa mendapatkan layanan transaksi keuangan,” ujar Haris.

Kehadiran Pospay diharapkan menjadi salah satu alat untuk memperkuat inklusi keuangan, yaitu layanan keuangan formal yang berkualitas secara tepat waktu, lancar, dan aman dengan biaya terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kehadiran Pospay menjadi salah satu alat kami membantu pemerintah melakukan inklusi keuangan. Dengan kehadiran Pospay, masyarakat yang semula tidak tersentuh layanan perbankan maka Pos hadir dengan Pospay. Masyarakat bisa menabung, mengambil uang, investasi, asuransi. Ini salah satu upaya kita berkontribusi mendorong masyarakat masuk ke era digital,” katanya.

Baca Juga:DPR Dukung Transformasi Bisnis dan Layanan PT Pos Indonesia Guna Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Pospay Syariah Jadi Andalan 2023

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak