HEI Schools Senayan Hadirkan Kurikulum Finlandia untuk Ciptakan Ruang Belajar Anak yang Menyenangkan

HEI Schools Senayan memiliki misi untuk membawa kebaikan pendidikan Finlandia.

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Kamis, 06 April 2023 | 19:48 WIB
HEI Schools Senayan Hadirkan Kurikulum Finlandia untuk Ciptakan Ruang Belajar Anak yang Menyenangkan
Ilustrasi sekolah. (Pexels)

SuaraJakarta.id - HEI Schools Senayan, cabang pertama sekolah PAUD dan TK asal Finlandia di Indonesia, membawa metode pembelajaran Finlandia terbaik yang diadaptasi dengan kurikulum lokal untuk memenuhi kebutuhan anak-anak Indonesia. Konsep tersebut resmi diperkenalkan melalui gelar wicara  bertemakan ”HEI Schools Senayan: Building the Best Learning Environment through Play” yang berlokasi di sekolahnya yang teduh di bilangan Senayan, Jakarta Selatan. Sejak hadir di Indonesia, HEI Schools Senayan memiliki misi untuk membawa kebaikan pendidikan Finlandia dalam perkembangan anak usia dini melalui pendekatan play-based learning.

Kurikulum di HEI Schools disusun dan selalu diperbarui mengikuti kebutuhan perkembangan anak usia dini di seluruh dunia, berdasarkan hasil temuan riset Universitas Helsinki yang diakui dunia internasional. Bertindak selaku co-founder jaringan HEI Schools, universitas tertua dan terbesar di Finlandia ini juga rutin mengelola riset dan menyampaikan informasi terbaru serta terpercaya seputar pendidikan anak usia dini ke jaringan  HEI Schools di seluruh dunia.

Salah satu hasil riset terpenting mereka adalah perlunya lingkungan yang memaksimalkan masa emas anak-anak secara holistik. Sebagaimana kita tahu, masa emas yang juga dikenal sebagai masa usia dini (usia 0-6 tahun) adalah saat di mana penyerapan pengalaman positif akan mempengaruhi kesehatan fisik, perkembangan otak, dan pertumbuhan mental anak. Ketika lingkungan aman sudah tersedia, riset Universitas Helsinki tersebut kemudian mendorong orangtua dan guru sebagai fasilitator belajar anak untuk memberi stimulasi belajar melalui interaksi yang sesuai, yaitu bermain.

“Kita seringkali menganggap remeh kekuatan bermain,” ujar Damar Wijayanti, Pakar Pendidikan Anak yang turut hadir di gelar wicara hari ini.

Baca Juga:Sifat Mario Dandy Mendadak Rubah Punya Percaya Diri Tinggi, Rafael Alun Trisambodo Sebut Jadi Anak Kebanggaan

Padahal melalui bermain, anak-anak sedang mengumpulkan pengalaman-pengalaman sebagai fondasi yang kuat untuk perkembangan optimal mereka ke depannya. Ketika bermain, anak juga memiliki kesempatan untuk melakukan kesalahan dalam konteks yang aman, hal ini akan membantu mereka mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang sebuah konsep yang sedang dipelajari, sehingga mereka memahami hal yang perlu dilakukan dan tidak dilakukan di lingkungan dan interaksinya sehari-hari. Inilah mengapa bermain adalah cara paling tepat untuk anak belajar.

Sesuai dengan riset dari Universitas Helsinki sebelumnya, HEI Schools meyakini bahwa play-based learning adalah praktik terbaik dalam pendidikan anak usia dini di seluruh dunia karena mendorong anak untuk belajar melalui permainan dan eksplorasi mandiri.

“Riset membuktikan bermain adalah cara alami anak usia dini untuk belajar. Dengan cara ini, mereka bisa belajar keterampilan-keterampilan penting secara spontan dan tanpa batasan seperti keterampilan sosial emosional melalui cara berinteraksi dan bernegosiasi dengan anak lain,” jelas Arthalia Larsen, HEI Schools Senayan Director

Salah satu sarana belajar di HEI Schools Senayan adalah area taman bermain di dalam sekolah bernama HEI Playcabin. Empat  menara menjulang dengan tingkat ketinggian yang berbeda, disambungkan dengan jembatan-jembatan dari tali tambang dan material menyerupai kayu. HEI Playcabin didesain sedemikian rupa untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan minat unik anak-anak dalam mengeksplorasi dirinya dan membangun relasi sosial dengan teman-temannya. Penamaannya pun diberikan sendiri oleh anak-anaknya, dengan demikian ada rasa memiliki terhadap area bermain tersebut.

“HEI Playcabin merupakan komitmen dari HEI Schools untuk menyediakan ruang bermain di luar yang berkualitas dan membebaskan anak belajar melalui bermain,” jelas Artha. “Bagi satu anak, menara ini dibayangkan sebagai istana, bagi anak lain dibayangkan sebagai roket luar angkasa. Di sini lah seninya belajar dengan bermain. Mereka yang merangkai sendiri petualangan mereka, kita yang orang dewasa mendampinginya melalui interaksi yang mendukung secukupnya,” kata dia

Baca Juga:Pemerintah Resmi Buka Pendaftaran Sekolah Kedinasan, Kemenkeu hingga Kemenhub

Novi Tandjung, orangtua dari salah satu murid HEI Schools Senayan menyukai konsep belajar HEI Schools yang mementingkan bermain. Novi percaya, cara ini memuaskan masa kecil anaknya tanpa mengesampingkan kebutuhan akademis untuk masuk jenjang pendidikan sekolah dasar.

“Para guru di HEI Schools memastikan anak saya belajar secara holistik. Misalnya, suatu saat dia terluka karena jatuh di area Playcabin. Gurunya langsung menggunakan momen tersebut untuk belajar tentang luka. Daripada berlama-lama dengan rasa sakitnya, anak saya malah jadi belajar tentang apa yang terjadi pada tubuhnya ketika kulitnya terluka, tentang apa itu darah dari buku yang diberikan gurunya. Saya senang sekali pulang dan mendengarkan anak saya semangat menceritakan apa saja yang ia baru pelajari di sekolahnya. Saya yakin momen-momen belajar itu akan dia kenang dan berguna untuk tahap belajar selanjutnya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini