Penyaluran Bansos BPNT dan PKH di Tangsel Hampir Tuntas, Ini Besaran Uang yang Diterima

Petugas juru bayar yang diterjunkan tak banyak.

Fabiola Febrinastri
Minggu, 09 April 2023 | 16:11 WIB
Penyaluran Bansos BPNT dan PKH di Tangsel Hampir Tuntas, Ini Besaran Uang yang Diterima
Penyaluran bansos kepada warga di Tangsel. (Dok: Pos Indonesia)

SuaraJakarta.id - PT Pos Indonesia (Persero) menyalurkan bansos sembako, yang sebelumnya berlabel Bantuan Pangan non tunai (BPNT), dan PKH dari Kementerian Sosial. Bansos akan diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia, salah satunya di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel).

Adhitya Permadi, selaku petugas Kantorpos KC Tangsel 15400 sekaligus Ketua Satgas Penyaluran Bansos Tahun 2023 menjelaskan, wilayahnya mendapat alokasi sekitar 900 KPM.

“Bansos kloter I ada bansos sembako dan PKH yaitu untuk 6 KPM, bansos sembako saja untuk 643 KPM, PKH saja untuk 299 KPM. Total 948 KPM. Yang sudah dibayarkan 698 KPM, sisa 250 KPM (yang belum disalurkan), atau 73,63 persen per 5 April 2023,” katanya.

Lantaran jumlah KPM tak sampai 1000, Adhitya menyebutkan, petugas juru bayar yang diterjunkan tak banyak.

Baca Juga:Bagikan Bansos Beras, Pos Indonesia Targetkan Rampung Sebelum Idulfitri

“Petugas juru bayar yang diterjunkan tidak terlalu banyak karena hanya 900-an KPM. Untuk masing-masing koordinator hanya diturunkan tiga petugas juru bayar,” katanya.

Saat ini penyaluran lebih banyak dilakukan secara door to door, karena KPM tidak terlalu banyak, sebab jika dikumpulkan di komunitas maka tidak terlalu efektif.

“Memakan biaya banyak, tapi KPM yang dikumpulkan sedikit, sehingga kita memilih menngantarkan bantuan door to door. Kalau untuk komunitas dilakukan bagi KPM yang jumlahnya banyak. Kalau satu kelurahan jumlah KPM-nya 50-100, kita lakukan di komunitas bisa di kantor kelurahan atau di Kantorpos cabang terdekat. Kalau door to door dilakukan untuk kelurahan yang jumlah KPM-nya sedikit, di bawah 10 orang,” katanya.

Walau begitu, petugas tetap menjalankan tugas dan tanggung jawab mengantarkan bansos sesuai SOP (standard operating procedure) yang telah ditetapkan. Mereka pun selalu melakukan persiapan sebelumnya.

“Persiapan penyaluran sama dengan tahun sebelumnya. Kita di sini ada tujuh kecamatan. Pertama kita bentuk satgas dulu, terdiri dari para supervisor. Kemudian, ada tujuh koordinator kecamatan di masing-masing kecamatan di Tangsel. Jadi nanti untuk koordinator kecamatan yang akan mengkoordinir penyaluran bantuan di masing-masing kecamatan. Persiapan insyaAllah sudah maksimal dan bisa kita salurkan secepatnya sebelum Idulfitri 1444 H,” ujarnya.

Baca Juga:Tayang 6 April, Film Kartu Pos Wini Jadi Upaya Pos Indonesia Rangkul Milenial Gugah Kesadaran Kanker

Yang juga tak kalah penting dilakukan ialah koordinasi sebelum penyaluran dengan pihak terkait.

“Satgas kami berkoordinasi dengan Dinsos. Karena penyaluran bansos sudah berjalan lama, kami cukup kenal dengan pihak-pihak terkait sehingga penyaluran berjalan lancar. Teknis penyalurannya, kami memberikan surat undangan yang disebar ke kelurahan atau RT/RW. Nanti saat pembayaran para KPM membawa surat undangan tersebut, membawa KTP/KK. Kemudian, KPM menandatangani danom (data nominatif). Kemudian, petugas mengunggah data KPM menggunakan aplikasi Pos Giro Cash (PGC). Di aplikasi ini data dapat dilihat secara realtime,” jelasnya.

Tahapan berikutnya yang harus dilakukan yaitu memindai (scan) atau biometric, foto wajah KPM dan sedang memegang uang beserta KTP.

“Sekarang kita pakai teknologi AI (artificial intelligence), jadi benar-benar wajah penerima harus presisi dan tidak blur. Hal ini untuk mencegah penyelewengan dana dari petugas Pos. Kita juga melakukan geo tagging. Ini berfungsi untuk memverifikasi data KPM. Karena penyaluran dilakukan door to door, kami sekalian melakukan geo tagging rumah KPM. Kalau pembayaran di komunitas, geo tagging dilakukan setelah proses pembayaran secara keseluruhan,” kata dia.

Mengenai nominal bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), dijelaskan oleh Adhitya, berbeda-beda untuk setiap KPM antara Rp250 ribu hingga Rp3 juta.

Nominal PKH berbeda antar KPM bergantung komponen dalam keluarga penerima tersebut. Rinciannya:

-          Siswa SD mendapat Rp900 ribu pertahun

-          Siswa SMP mendapat Rp375 ribu pertahun

-          Siswa SMA Rp500 ribu pertahun

-          Lansia Rp2,4 juta pertahun

-          Disabilitas Rp2,4 juta pertahun

-          Balita/anak suia dini Rp3 juta pertahun

-          ibu hamil Rp 3 juta pertahun

Sementara untuk BPNT atau bansos sembako, nominal yang diterima sama yaitu Rp200 ribu per bulan. Karena diberikan langsung untuk tiga bulan maka yang diterima KPM senilai Rp600 ribu.

Dalam menjalankan tugas pengantaran bansos, Adhitya dan tim kerap menemui sejumlah kendala, terutama pengantaran di bulan Ramadan, tantangan utamanya adalah dahaga.

“Karena ini bulan suci Ramadan, tantangannya di lapangan kalau cuaca panas, kita haus. Sempat hujan juga, tapi tetap tidak menyurutkan semangat kita menyalurkan bantuan. Kendala di komunitas biasanya ketika kita koordinasi dengan kelurahan tidak cocok tanggal penyelenggaraan dengan KPM. Kita harus susun ulang lagi jadwal, sementara kita dikejar deadline pembayaran. Kendala door to door kadang KPM tidak ada di rumah. Kita harus berulang kali, menghubungi dulu pihak RT/RW,” ucapnya. 

Banyak melakukan pengantaran langsung ke rumah KPM, tak jarang Adhitya dan tim menemui situasi mengharukan melihat kondisi ekonomi KPM. Reaksi KPM pun menggugah haru karena merasa sangat terbantu dengan bantuan yang diberikan.

“Pengalaman menarik ketika menyalurkan bansos, kita menyalurkan ke tempat-tempat di mana KPM itu lansia, difabel, mereka sangat terharu dan senang. Mereka senang karena ada tambahan uang untuk persiapan Ramadan dan Idulfitri,” tuturnya.

Ditanya mengenai harapannya, Adhitya menuturkan ingin Pos Indonesia terus dipercaya pemerintah untuk menyalurkan beragam bantuan lainnya untuk masyarakat.

“Harapan saya, pemerintah tetap menyalurkan bantuan menggunakan jasa PT Pos Indonesia. Kami selalu siap membantu pemerintah menyalurkan bantuan. Semoga bantuan ini dirasakan manfaatnya oleh penerima,” katanya.

Sementara itu, Mardiyati selaku petugas customer service dan juru bayar di KC Tangsel, menuturkan pengalamannya menyalurkan bansos.

“Saya selalu mengikuti SOP dan mempersiapkan fisik karena menyalurkan bansos di bulan Ramadan penuh tantangan,” kata Mardiyati.

Perihal kesulitan yang dialami, ia menuturkan beberapa KPM ada yang foto di KTP sudah tidak terlalu jelas.

“KTP elektronik ini seumur hidup, kadang ada KPM yang foto di KTP sudah pudar. Kita menggunakan KK sebagai data pendukung. Kendala lain, KPM yang lansia tidak bisa tanda tangan,” ujarnya.

Bisa terlibat dalam penyaluran bansos, Mardiyati mengaku bangga dan senang.

Penyaluran bansos kepada warga di Tangsel. (Dok: Pos Indonesia)
Penyaluran bansos kepada warga di Tangsel. (Dok: Pos Indonesia)

“Saya sebagai juru bayar merasa bangga bisa membantu menyalurkan bantuan. Semoga pemerintah, Bapak Jokowi, selalu membantu yang tidak mampu. KPM sangat senang bisa terima bantuan karena bertepatan dengan bulan Ramadan. Harapan KPM semoga bantuan ini berkelanjutan,” katanya.

Salah satu KPM yang telah menerima bantuan adalah Noni Rokhmania. Warga Tangsel ini mengaku sangat senang dan tetap bersyukur mendapatkan bantuan, meski nominalnya dirasa tidak terlalu besar.

“Perasaan saya senang bisa terima bantuan. Apalagi saya masih ada anak yang sekolah di SMP dan SMA, jadi sangat terbantu sekali dengan dana PKH ini. Uang yang diterima Rp375 ribu, akan dipakai untuk kebutuhan anak sekolah,” katanya. 

Noni berharap, pemerintah dapat menaikkan nominal bantuan karena biaya anak sekolah saat ini sangat banyak.

“Harapan saya kalau bisa ada peningkatan jumlah dananya. Anak-anak sekolah pengeluarannya banyak, kalau bisa lebih lagi dananya,” tuturnya.

Noni tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas bantuan tersebut.

Penyaluran bansos kepada warga di Tangsel. (Dok: Pos Indonesia)
Penyaluran bansos kepada warga di Tangsel. (Dok: Pos Indonesia)

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Jokowi, Kemensos, dan Pos Indonesia yang telah memberi dana PKH kepada saya, karena sangat bermanfaat untuk membantu keperluan sekolah. Terima kasih,” tutup Noni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini