Literasi dan Inklusi Masih Jadi Hambatan Besar Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah

Berdasarkan survei OJK tahun 2022, literasi keuangan syariah masih diangka 9,14%.

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Kamis, 06 Juli 2023 | 11:34 WIB
Literasi dan Inklusi Masih Jadi Hambatan Besar Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah
Webinar Warta Ekonomi yang bertajuk "Strengthening Islamic Financial Literacy and Inclusion: Towards the Indonesian Halal Industry" di Jakarta. (Dok: OJK)

"Kesimpulannya, literasi dan inklusi menjadi bagian dari aktivitas perbankan dan dampak literasi dan inklusi berbanding lurus dengan kinerja bank," ucapnya.

Tak berbeda jauh dengan Bank Jatim, Direktur Pembiayaan Bank NTB Syariah, Muhamad Usman mengatakan, pihaknya memiliki 8 strategi dalam pengembangan literasi dan inklusi keuangan syariah yakni Pengembangan produk & layanan sesuai kebutuhan masyarakat; Optimalisasi jaringan & alternate channel untuk memperluas akses; Intensifikasi program marketing & promosi untuk pengenalan produk; dan Peningkatan kompetensi personil marketing untuk sosialisasi produk & layanan.

"Selanjutnya, Mendukung program pemerintah terkait pengembangan ekonomi & keuangan syariah; Memperkuat inklusi keuangan bekerjasama dengan organisasi/lembaga terkait; Melaksanakan program literasi & sosialisasi secara berkelanjutan; dan terakhir Meningkatkan sinergi & integrasi dalam ekosistem ekonomi syariah," katanya.

Adapun untuk menggarap potensi industri keuangan syariah di Indonesia, Head of Sharia Strategy, Performance Reporting Analytic & Transformation Bank CIMB Niaga Syariah, A.N. Ulil Amri, menilai semua stakeholder harus membesarkna demand-nya dengan membangun ekosistemnya, dan didukung penuh oleh pemerintah.

Baca Juga:Agustus Mendatang OJK Bakal Punya Dua Bos Baru, Siapa Dia?

"Bagi CIMB Niaga Syariah, kita coba bangun komitmen untuk menumbuhkembangkan industri syariah dengan membangun operating model yakni dual banking leveraging model," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini