Insan Pendidikan Bumi Lancang Kuning Berkolaborasi untuk Cegah Kampanye Negatif tentang Sawit

Provinsi Riau merupakan kiblat sektor sawit Indonesia, lantaran 20 persen populasi sawit Indonesia.

Fabiola Febrinastri
Selasa, 11 Juli 2023 | 11:50 WIB
Insan Pendidikan Bumi Lancang Kuning Berkolaborasi untuk Cegah Kampanye Negatif tentang Sawit
“Kupas Tuntas Mitos dan Fakta Tentang Kelapa Sawit” & Sawit @School: Sawit Sahabat Siswa, pada 25 - 27 Juni 2023, di Kabupaten Pelalawan dan Kota Pekanbaru, Riau. (Dok: AGC)

SuaraJakarta.id - Provinsi Riau merupakan salah satu sentra produsen sawit dengan lahan perkebunan terluas di Indonesia, sehingga dukungan dan persepsi positif masyarakat Riau kepada sawit sangat penting untuk menjaga keberlanjutan perkebunan sawit di daerah ini.

Namun sangat disayangkan, pada 2021, terdapat kampanye negatif terselubung soal sawit dalam materi ujian Sekolah Dasar di Kabupaten Kampar Riau. Bahkan tidak hanya itu, peserta didik di Provinsi Riau, yang notabene sudah hidup berdampingan dengan perkebunan kelapa sawit, ternyata masih memiliki pengetahuan yang minim tentang manfaat kelapa sawit baik dari aspek ekonomi, sosial, hingga lingkungan.

Mengingat kenyataan bahwa isu negatif sawit di sekolah-sekolah juga muncul di daerah yang memiliki perkebunan sawit dan untuk mencapai tujuan promosi sawit, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerjasama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Riau dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Riau menyelenggarakan kegiatan Palm Oil EduTalk “Kupas Tuntas Mitos dan Fakta Tentang Kelapa Sawit” & Sawit @School: Sawit Sahabat Siswa, pada 25 - 27 Juni 2023, di Kabupaten Pelalawan dan Kota Pekanbaru, Riau.

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 350 guru dan siswa dari 12 kabupaten/kota se-Riau yang berlangsung secara hybrid.

Baca Juga:Gubernur Syamsuar Terima Kunjungan Dubes Swiss, Bahas tentang Sawit

“Semua tanaman itu punya akses untuk menyerap air. Ayo insan-insan Pendidikan sawit, jangan hanya terima begitu saja kampanye hitam itu berlangsung. Jangan hanya kita menerima hasil penelitian yang sudah ada dari mereka, kita juga lakukan penelitian sebagai referensi lainnya,” kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Ir. Zulfadli dalam sambutannya.

 Zulfadli menambahkan, Provinsi Riau merupakan kiblat sektor sawit Indonesia, lantaran 20 persen populasi sawit Indonesia, atau sekitar 3,38 juta hektare ada di Riau dan dari 48 juta ton CPO yang dihasilkan Indonesia, sebanyak 9 juta ton berasal dari Riau. Tidak hanya itu, terdapat sekitar 285 PKS dan sekitar 272 kebun besar dan kebun kecil di Riau.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PGRI Provinsi Riau Dr. Muhammad Syafii S.Pd., M.Pd mengatakan, “Guru mempunyai leading sector untuk image building pola pikir siswa untuk memperkuat sektor perkebunan kelapa sawit, agar tidak ada lagi soal-soal evaluasi di sekolah yang ditanyakan dan dijawab bahwa sawit boros air."  

Lebih lanjut disampaikan Syafii, tak dapat dipungkiri, memang ada perang bisnis terkait sektor sawit di Uni Eropa atau wilayah lainnya, namun karena Provinsi Riau merupakan sentra produsen sawit utama di Indonesia, seharusnya semua masyarakat, termasuk guru-guru berkontribusi lebih besar untuk menjaga sektor sawit ini.

Bahkan Syafii mengatakan bahwa di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau terdapat SMK Kelapa Sawit Arsya Ganeeta Indonesia yang merupakan satu-satunya sekolah vokasi kelapa sawit tingkat SMK di Indonesia.

Baca Juga:Ratusan Guru dan Siswa di Denpasar Dapat Edukasi Mengenai Mitos dan Fakta Kelapa Sawit

Hadir sebagai narasumber, Head of Corporate Communication Sinar Mas Agribusiness and Food, Wulan Suling memaparkan bahwa terdapat beberapa alasan mengapa minyak sawit menjadi pilihan yang lebih baik, diantaranya (1) Memiliki hasil terbaik dibandingkan tanaman minyak nabati lainnya; (2) Menggunakan lebih sedikit pestisida dan pupuk; (3) Menghasilkan pendapatan lebih tinggi dibandingkan komoditas lain yaitu 1,3 kali lebih banyak dari tanaman Karet dan 10,3 kali lebih banyak dari padi; (4) Membutuhkan lebih sedikit lahan untuk menghasilkan minyak setiap  ton nya; membuka lapangan pekerjaan sebanyak 1,2 juta lapangan kerja (meningkat 170%) di tahun 2000-2015; (5) Tanaman tahunan dengan produktivitas yang stabil sepanjang tahun berdampak pada pendapatan yang stabil untuk para petani swadaya; (6) Minyak alami (non-transgenik), padat atau cair, tanpa hidrogenasi atau lemak trans; (7) Manfaat diet yang kaya Vitamin E dan karoten (Pro-Vitamin A), cocok untuk vegan (pengganti susu), kaya akan sumber asam lemak rantai menengah dan pendek.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak