SuaraJakarta.id - Jakarta Fair 2023 mencatatkan transaksi hingga Rp 7,5 triliun dalam 28 hari penyelenggaraan kegiatan tersebut atau sejak 14 Juni 2023.
Marketing Director JI Expo Kemayoran, Ralph Scheunemann mengatakan, kendati angka transaksi naik, namun jumlah pengunjung menurun.
"Soal transaksi sampai penutupan, kalau tahun lalu Rp 7,1 triliun, tahun ini kita di atasnya Rp 7,4-7,5 Triliun."
"Transaksi naik tapi pengunjung agak sedikit lebih turun karena berkurang enam hari dari tahun lalu," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (13/7/2023).
Baca Juga:Mengenal QRIS: Sejarah dan Manfaat yang Luar Biasa Bagi Transaksi Keuangan
Ralph merinci kenaikan transaksi tahun ini ditopang oleh banyaknya peserta dari otomotif. Khususnya kendaraan listrik yang diminati pengunjung.
Peserta atau perusahaan yang mengikuti Jakarta Fair pada tahun ini juga lebih banyak. Bahkan sebagian besar membangun gerai yang menarik perhatian pengunjung.
Meski tidak dirinci, Ralph menyebut sektor otomotif, makanan minuman, fesyen, hingga UMKM berkontribusi besar terhadap peningkatan transaksi.
Masyarakat juga dinilai memiliki daya beli yang besar untuk melakukan transaksi.
"Kita lihat juga power-nya masyarakat ini luar biasa untuk bertransaksi," katanya.
Baca Juga:Lewat Strategi BPD, BELI Catat Peningkatan Transaksi 40%
Di sisi lain, jumlah pengunjung ke Jakarta Fair pada hari ke-28 penyelenggaraan menembus 5,5 juta pengunjung dari target 6,3 juta pengunjung hingga penutupan acara.
Menurut Ralph, angka tersebut merupakan capaian yang signifikan meskipun lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pengunjung pada tahun lalu.
Hal itu karena Jakarta Fair 2023 digelar selama 33 hari atau kurang enam hari dibanding dengan penyelenggaraan tahun lalu yang digelar selama 39 hari.