Dari segi pembiayaan ke UMKM, Kiki memaparkan data dari Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI) tahun 2021, menyebutkan bahwa terdapat 46 juta unit atau sektiar 77% UMKM di Indonesia masih belum mendapatkan akses pembiayaan.
Di sisi lain, menurut data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tahun 2023, jumlah UMKM yang sudah terhubung dengan ekosistem digital baru mencapai 20,76 juta UMKM.
“Khususnya melalui pengembangan keuangan digital yang inklusif dan tentunya harus terus memperhatikan atau mengutamakan perlindungan konsumen dan masyarakat,” pungkasnya.
Di akhir acara, Deputi Gubernur BI memaparkan soal QRIS, yang saat ini menjadi game changer untuk UMKM sejak dirilis tahun 2019 dan BI-Fast sebagai layanan biaya transfer bank yang terjangkau.
Baca Juga:Tak Hanya Tingkatkan Inklusi Keuangan, Kredivo Juga Cegah Stunting
“Sejak diluncurkan, QRIS telah menjadi sebuah game changer dan membantu berbagai pedagang UMKM, meningkatkan transaksi dan menerima pembayaran dengan lebih efektif dan efisien. Saat ini, QRIS telah tersebar di hampir 27 juta merchant,” jelas Juda.
Menurutnya, QRIS akan ditingkatkan fiturnya melalui QRIS Tuntas, dengan singkatan Tuntas yakni tarik, tunai, setor, dan transfer.
Munculnya Indonesian Financial Literacy Conference 2023, juga diikuti dengan munculnya Center for Financial and Digital Literacy (CFDL) yang menjadi wadah edukasi dan literasi keuangan digital untuk masyarakat Indonesia.