SuaraJakarta.id - Polda Metro Jaya menyerahkan tersangka penipuan reseller iPhone Si Kembar Rihana dan Rihani ke Kejaksaan Tinggi Banten dan Kejaksaan Negeri Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (31/8/2023).
Pantauan SuaraJakarta.id, terlihat Rihana-Rihani memakai rompi tahanan berwarna merah dan tangan diborgol.
Keduanya kemudian diperiksa lebih lanjut oleh jaksa penuntut umum dari Kejati Banten dan Kejari Tangsel untuk memastikan kelengkapan berkas perkara. Mulai dari kronologi hingga barang bukti.
Kepala Seksi Tindak Pidana Umum Lainnya (TPUl) Kejati Banten, Teuku Syahroni mengatakan, Si Kembar Rihana-Rihani menjadi tersangka akibat melakukan penipuan reseller iPhone.
Keduanya dilaporkan ke polisi lantaran tak sanggup memberikan handphone pesanan para pelanggannya karena uang yang terkumpul tak mencukupi untuk membayar iPhone pesanan di toko.
"Penuntut Umum Kejati Banten dan Kejari Tangsel menerima penyerahan tersangka atas nama Riana dan Rihani dari penydik Polda Metro Jaya," kata Teuku di Kejari Tangsel, Kamis (31/8/2023).
Teuku menerangkan, Si Kembar Rihana-Rihani menjual produk iPhone sejak 2021. Mulai dari handphone, ipad, dan barang lainnya di akun instagram miliknya.
Mereka menawarkan produk iPhone dengan harga lebih murah. Perbedaan harga yang ditawarkan dengan harga toko resmi berkisar mulai dari Rp 200-700 ribu.
Tak hanya itu, mereka menwarkan berbagai promo dan hadiah untuk menarik minat para pembelinya.
Baca Juga:Semringah, Korban Trading Bodong Indra Kenz Dapat Harta Sitaan, Mulai dari Ferrari-Uang Rp 5 M
"Sistem promo dan banyak hadiah dengan sistem pre-order selama 2 minggu untuk membuat pembeli tertarik membeli order kepada Rihana yang mana reseller terdakwa menawarkan diri untuk menjadi reseller dan terdakwa Rihana memperbolehkannya," terang Teuku.
Setelah mendapatkan reseller, Si Kembar Rihana-Rihani kemudian membeli barang tersebut ke toko resmi dengan harga normal.
Semula berjalan mulus, tapi lama kelamaan mereka tak mampu membayar karena harga yang dibeli dari toko lebih mahal dibandingkan harga yang mereka tawarkan ke reseller.
"Terdakwa membelikan barang ke toko dengan harga normal, namun menjual harga di bawah pasar agar pembeli yakin dengan para terdakwa hingga akhirnya para terdakwa tidak dapat menutupi uang pesanan," papar Teuku.
Teuku menerangkan, Si Kembar Rihana-Rihani disangkakan Pasal 378 juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP, Pasal 372 juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP dan atau Pasal 28 ayat 1 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
"Bahwa terhadap terdakwa dilakukan penahanan oleh penuntut umum selama 20 hari dan menitipkan terdakwa ke Lapas Wanita Tangerang sambil menunggu persidangan di Pengadilan Negeri Tangerang," pungkasnya.
Kontributor : Wivy Hikmatullah