SuaraJakarta.id - Tawuran antar warga di Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan baru-baru ini kembali pecah. Terbaru bentrokan berdarah itu terjadi antara RW 04 dan RW 06 Manggarai pada Sabtu (21/10/2023) lalu.
Pantauan Suara.com, dua kampung tersebut cukup berdekatan. Hanya terpisah sebuah jalan raya, dan terhubung melalui terowongan underpass.
Salah seorang warga 04 atau yang dikenal sebagai Gang Tuyul, Sohib (59) menyebut tawuran antar warga biasa dipicu oleh hal yang sepele, seperti saling ejek.
“Namaya anak muda paling hal-hal sepele. Kaya saling ejek,” kata Sohib kepada Suara.com, Senin (23/10/2023).
Baca Juga:Jangan Lupa, Akses Pejalan Kaki di Stasiun Manggarai Berubah
Sohib mengklaim, selama ini warga Gang Tuyul sendiri tidak pernah mencari masalah. Jika bentrokan terjadi, pasti diawali dengan pancingan kampung sebrang.
Namun karena stereotip dari masyarakat dan tawuran sering terjadi di dekat wilayahnya, maka kebanyakan orang menyangka bentrokan disebabkan oleh warga Gang Tuyul.
“Kalau kita di sini, biar kata benar tetap saja dibilang salah. Kemarin itu warga di sini dipancing sama warga seberang, makanya bisa bentrok,” kata Sohib.
Senada dengan Sohib, Aen (24) mengatakan sebelum tawuran antar warga pecah, ada dua orang berboncengan motor menembakan petasan ke wilayahnya pada sore hari.
Kemudian ia pulang untuk melaksanakan salat magrib di musala dekat rumah. Usai salat terdengar suara petasan kembali.
Baca Juga:Perhatian!! Arus Akses Penumpang di Stasiun Manggarai Berubah, Simak Alurnya
Saat ia keluar, bentrokan antara warga Gang Tuyul dengan warga RW 06 atau Zembat sudah terjadi.
![Ilustrasi tawuran antarwarga. Polisi meringkus enam pelaku tawuran di Belawan, Kota Medan. Tawuran tersebut diketahui terjadi pada Rabu (21/7/2021) dini hari. [Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/07/22/97086-ilustrasi-tawuran-antara.jpg)
Kedua belah pihak saling lempar menggunakan batu. Banyak juga warga yang sudah menenteng senjata tajam saat itu.
“Saya cuma jaga-jaga. Lihat situasi, karena kan biasanya kalau baru mulai itu bocah-bocah kecil. Kalau mereka yang gede-gede ikutan, baru turun,” ucapnya.
Aen mengatakan, biasanya tawuran yang terjadi di Manggarai hanya karena hal sepele. Bukan masalah besar, sampai terjadinya bentrokan.
“Paling biasanya saling ejek, atau berebutan pacar. Kemarin juga pernah karena rebutan parkiran,” jelasnya.