SuaraJakarta.id - Polisi telah memeriksa enam pelajar yang diduga melakukan aksi teror di bom di Koja Trade Mall (KTM), Koja, Jakarta Utara, Kamis (2/11/2023).
Kapolsek Koja Kompol M Syahroni mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, ancaman teror tersebut hanya prank dari seorang anak yang bernama FA, terhadap kawannya yang berinisial H.
"Motif mereka, berdasarkan pengakuan daripada saudara FA, dan H, mereka ingin ngeprank. Jadi ngeprank saudara H," kata Roni, saat di kantornya, Polsek Koja, Jakarta Utara, Kamis (2/11/2023).
H mengaku menjadi target prank, karena dianggap sebagai pribadi yang lemah gemulai, meskipun seorang pria.
Baca Juga:Bawa-bawa Noordin M Top, Pelaku Teror Bom di Koja Trade Mall Dilakukan Enam Orang Pelajar SMA
"Ya lemah gemulai gitu, makanya di-prank seperti itu. Sekali lagi ini hanya motif nge-prank di antara mereka," ucap Roni.
Sebelumnya diberitakan dari enam orang yang diperiksa oleh pihak kepolisian, mereka berada dalam satu grup WhatsApp karena keenamnya satu kelas dari sekolah yang sama.
Saat ini, lanjut Roni, dari keenam orang siswa ini, belum ada yang ditetapkan tersangka karena motif keenamnya hanya benar-benar untuk prank.
"Sampai saat ini belum (tersangka), karena motifnya hanya ngeprank. Nanti masih kita dalami dulu," katanya.
Namun, para pelaku saat ini masih belum dapat dipulangkan lantaran masih dalam pendalaman.
Bila memang tidak terbukti, maka seluruh siswa yang diperiksa diperbolehkan untuk pulang.
- 1
- 2