Cerita Nusantara Jadi Ajang Brand Lokal untuk Masuk Pasar Mancanegara

Kualitas produk dari brand-brand lokal tidak kalah dengan buatan luar negeri.

Fabiola Febrinastri
Rabu, 29 November 2023 | 10:55 WIB
Cerita Nusantara Jadi Ajang Brand Lokal untuk Masuk Pasar Mancanegara
Cerita Nusantara, di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (28/11/2023). (Dok: Kemenkop UKM)

SuaraJakarta.id - Brand lokal atau local champion industri kreatif terus membidik peluang pasar mancanegara (global market). Upaya ini, salah satunya dilakukan dengan menghadirkan "Cerita Nusantara".

"Kita selalu berkaca pada Korea Selatan, karen apapun yang mereka buat bisa masuk pasar global," kata Founder of Brightspot Market Anton Wirjono, dalam talkshow di sela-sela Cerita Nusantara, di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (28/11/2023).

Ia mengatakan, sudah 14 tahun membangun ekosistem bisnis untuk pengembangan brand-brand lokal.

"Saya mengawali itu dari festival musik, yang kemudian dipadukan dengan festival fesyen. Itu terinspirasi dari pasar rakyat atau pasar kaget yang banyak digelar di tengah masyarakat Indonesia," kata Anton.

Baca Juga:Bawa Kemeriahan Newyork ke Jakarta, Maybelline Hadirkan Festival Musik

Salah satu produk lokal yang akan menembus mancanegara. (Dok: LPM)
Salah satu produk lokal yang akan menembus mancanegara. (Dok: Kemenkop UKM)

Dulu, Anton membuat festival tersebut hanya dihadiri 5000-an orang saja, namun tahun ini, gelaran serupa bisa menarik  177 ribu orang. 

Menurutnya, Brightspot Market adalah panggung yang tepat untuk menghadirkan contoh nyata orang-orang yang berhasil dan berani menjalani hidup sesuai pilihan mereka.

Dari pengalamannya selama 14 tahun itu, Anton menyebutkan bahwa brand-brand lokal yang mampu menembus pasar global adalah produk yang memiliki kekhasan tersendiri (budaya Indonesia), unik, baru, dan berbeda dengan produk sejenis.

Di Brightspot, lanjut Anton, selain ketat dalam kurasi produk, juga turut membangun model bisnisnya, termasuk akses ke sektor pembiayaan.

"Apakah harus masuk ke pasar global, itu kembali tergantung pada masing-masing brand dan desainernya. Mereka punya strategi masing-masing," kata Anton.

Baca Juga:Sukses Hadirkan Jakarta Dessert Week, Festival Dessert Terbesar Indonesia Kini Hadir di Medan

Menurut Anton, banyak brand lokal justru lebih yakin untuk mengembangkan potensi pasar lokal yang terbilang sangat besar, yakni 270 juta penduduk Indonesia.

"Tapi memang, ada beberapa brand tshirt lokal yang sudah masuk pasar lokal. Ini langkah luar biasa," kata Anton.

Nara sumber lainnya, Creative Director Jakarta Fashion Week (JFW), Andandika Surasetja sepakat bahwa kualitas produk dari brand-brand lokal tidak kalah dengan buatan luar negeri.

"Di JFW, ada tingkatan kurasi bagi produk brand lokal sebelum tampil. Kita lihat seberapa kuat mereka memiliki potensi bisnis dan unsur suistain," kata Andandika.

Bagi Andandika, hanya brand-brand lokal yang dikembangkan secara konseptual, yang biasanya terdorong untuk masuk pasar global. Bagi yang lain, justru lebih memilih untuk fokus menggarap pasar lokal saja.

"Bagi brand yang konseptual, mereka butuh pasar yang lebih luas lagi hingha menembus pasar global. Selama ini, pengembangan brand-brand seperti ini hanya ada di kota-kota besar," tukas Anton.

Salah satu produk lokal yang akan menembus mancanegara. (Dok: LPM)
Salah satu produk lokal yang akan menembus mancanegara. (Dok: LPM)

Menurut Andandika, untuk menembus pasar global, para brand lokal harus memiliki ekosistem bisnis yang bagus dan saling mendukung antar ekosistem.

"Di JFW hal itu sudah terajut dengan baik. Namun, upaya seperti harus terus berkelanjutan," ujarnya

Selain itu, kata Andandika, brand-brand harus banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, untuk menembus pasar global.

"Pasalnya, brand-brand lokal masih terkendala masalah, yaitu kapasitas produksi dan pembiayaan," kata Andandika.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak