"Tapi memang, ada beberapa brand tshirt lokal yang sudah masuk pasar lokal. Ini langkah luar biasa," kata Anton.
Nara sumber lainnya, Creative Director Jakarta Fashion Week (JFW), Andandika Surasetja sepakat bahwa kualitas produk dari brand-brand lokal tidak kalah dengan buatan luar negeri.
"Di JFW, ada tingkatan kurasi bagi produk brand lokal sebelum tampil. Kita lihat seberapa kuat mereka memiliki potensi bisnis dan unsur suistain," kata Andandika.
Bagi Andandika, hanya brand-brand lokal yang dikembangkan secara konseptual, yang biasanya terdorong untuk masuk pasar global. Bagi yang lain, justru lebih memilih untuk fokus menggarap pasar lokal saja.
Baca Juga:Bawa Kemeriahan Newyork ke Jakarta, Maybelline Hadirkan Festival Musik
"Bagi brand yang konseptual, mereka butuh pasar yang lebih luas lagi hingha menembus pasar global. Selama ini, pengembangan brand-brand seperti ini hanya ada di kota-kota besar," tukas Anton.

Menurut Andandika, untuk menembus pasar global, para brand lokal harus memiliki ekosistem bisnis yang bagus dan saling mendukung antar ekosistem.
"Di JFW hal itu sudah terajut dengan baik. Namun, upaya seperti harus terus berkelanjutan," ujarnya
Selain itu, kata Andandika, brand-brand harus banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, untuk menembus pasar global.
"Pasalnya, brand-brand lokal masih terkendala masalah, yaitu kapasitas produksi dan pembiayaan," kata Andandika.
Baca Juga:Sukses Hadirkan Jakarta Dessert Week, Festival Dessert Terbesar Indonesia Kini Hadir di Medan