Terjadi Lagi! Dua Warga Jadi Korban Baliho Caleg PSI yang Roboh di Cakung

Salah seorang warga yang berada di sekitar lokasi, Wirman (31) mengatakan, baliho tersebut roboh akibat diterpa angin kencang sekira pukul 11.00 WIB.

Chandra Iswinarno | Faqih Fathurrahman
Selasa, 23 Januari 2024 | 01:00 WIB
Terjadi Lagi! Dua Warga Jadi Korban Baliho Caleg PSI yang Roboh di Cakung
Baliho Caleg PSI roboh di Jalan KRT Radjiman Widyodiningrat, Cakung, Jakarta Timur, Senin (22/1/2024). Akibatnya dua warga yang melintas menjadi korban dan alami luka-luka. [Tangkapan layar Instagram]

SuaraJakarta.id - Alat peraga kampanye (APK) calon legislatif (Caleg) kembali memakan korban. Kali ini dialami dua warga yang berboncengan di sepeda motor.

Keduanya mengalami luka akibat tertimpa sebuah baliho milik Caleg DPR RI dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dapil Jakarta 1, Jakarta Timur, Ilma Sovri Yanti.

Adapun peristiwa ini terjadi di Jalan KRT Radjiman Widyodiningrat, Cakung, Jakarta Timur, Senin (22/1/2024).

Salah seorang warga yang berada di sekitar lokasi, Wirman (31) mengatakan, baliho tersebut roboh akibat diterpa angin kencang sekira pukul 11.00 WIB.

Baca Juga:Sambut Tahun Baru, Ketua DPRD DKI Singgung Ramainya Baliho Di Jalanan DKI

Wirman mengatakan, mulanya ada sebuah sepeda motor Yamaha Nmax melintas di lokasi, secara tiba-tiba menimpa pengendara tersebut hingga membuatnya terjatuh.

"Jadi pas baliho itu roboh, langsung nimpa sepeda motor. Yang dibonceng, langsung jatuh dekat motor sedangkan yang mengendarai sepeda motornya langsung lompat, mental ke arah depan motornya," jelas Wirman, saat dikonfirmasi awak media, Senin (22/1/2024).

Lalu Lintas Padat

Baliho sendiri terletak di tengah jalan yang padat intensitas kendaraan. Kepadatan arus lalu lintas sempat terjadi akibat peristiwa ini.

"Pas jatuh banyak kendaraan yang mengerem mendadak, tapi tidak sampai kecelakaan beruntun," ungkap Wirman.

Baca Juga:Sejumlah Pengendara Motor Nyungsep Ketiban Baliho PSI di Kembangan

Peristiwa seperti ini, lanjut Wirman, baru kali pertama terjadi. Dia menilai, untuk baliho berukuran sekira 4x2 meter yang diletakan di pingir jalan, amat sangat membahayakan pengguna jalan khususnya para pengendara sepeda motor.

“Baliho terlalu besar ukurannya, membahayakan juga lah. Seharusnya ukuran buat kampanye gitu mah kecil-kecil saja,” ucapnya.

Kedua korban semoat dilarikan ke klinik terdekat untuk mendapatkan oengobatan. Sementara warga sekitar membantu mengangkat baliho tersebut ke pinggir jalan agar tidak menggangu pengendara lain.

Tanggapan PSI

Sementara itu, Ilma Sovri Yanti selaku pemilik baliho yang menelan korban luka pun angkat bicara atas peristiwa tersebut. Ilma mengatakan, baliho tersebut dalam keadaan rusak akibat faktor cuaca.

“Iya dalam kondisi rusak baliho itu. Jadi ada saksi mata di sana, sudah tau kalau baliho itu sudah rusak, jadi diterpa angin. Ini sebenarnya faktor cuaca juga,” kata Ilma, dalam sambungan telepon, Senin.

Ilma berdalih jika penempatan tersebut telah sesuai dengan aturan. Lantaran sebelum memasang balihonya, ia telah berkoordinasi dengan pengurus DPRT atau kepengurusan tingkat ranting PSI di Cakung.

“Pemilihan tempat sesuai keamanan dari kondisi baliho itu,” ucapnya.

Bukan Kali Pertama

Korban kecelakaan akibat alat peraga kampanye seperti yang di Jakarta Timur bukan kali pertama.

Sebelumnya, sepasang lansia bernama Salim (68) dan istrinya, OON (61) menjadi korban kecelakaan tunggal akibat alat peraga kamanye (APK), saat melintas di jalan layang Mampang, Jalan Gatot Subroto, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol David Y Kanitero mengatakan, sedikitnya di sekitar lokasi, ada 12 tiang bendera parpol yang kondisinya menjorok ke jalan.

“Dari pengecekan di lokasi, didapatkan adanya 12 bendera partai yang kondisinya akan rubuh, sehingga dapat mengganggu para pengguna jalan yang melintas,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu (17/1/2024) lalu.

David menyampaikan, peristiwa ini bermula ketika Salim yang sedang membonceng istrinya melintas di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Namun saat sampai di lokasi, ada sebuah bendera partai politik terjatuh sehingga membuat Salim ikut terjatuh.

“Ada bendera partai yang terpasang di sepanjang fly over jatuh mengenai motor, kemudian bendera tersebut terseret dan tersangkut sehingga menyebabkan motor dan korban ikut terjatuh,” kata David.

Sementra itu, akibat kecelakaan tersebut, lanjut David, Salim dilarikan ke RSUD Mampang Prapatan, dan mendapatkan 12 jahitan di pipi sebelah kanannya. Sementara istrinya mengalami patah tulang di bagian kaki kirinya,

“Salim lecet bagian kaki, jari kaki, robek 12 jahitan bagian pipi sebelah kanan wajah diatas bibir. Sementara Oon mengalami patah bagian tulang kering sebelah kiri, pergelangan tangan sebelah kiri dan lecet-lecet bagian lutut dan jari kaki,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini